Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Indahnya Air Terjun Lima, Rela Tempuh Medan Sulit

Kompas.com - 03/12/2015, 11:14 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Indahnya Air Terjun Lima, Desa Glugur, Langkat, menarik wisatawan untuk menempuh jauh dan sulitnya medan yang harus dilewati.

Selain memiliki tebing tinggi yang mengalirkan air yang deras, obyek wisata ini juga memiliki kelebihan pada jernihnya air dan sungai sepinggang yang bisa buat berendam dan bermain air serta berkumpul tepat di bawah air.

Tapi tenang, perjalanan trekking atau sulitnya hanya 45 menit, dan wisatawan sudah dapat melihat pemandangan arus sungai hingga tingkatan air terjun satu, dua, tiga dan empat yang tidak kalah menakjubkan.

Ya, jarak dari air terjun satu dengan air terjun lainnya hanya sekitar 100 meter hingga 500 meter. Jadi siap-siap dibuat takjub dan lupa lelahnya medan sulit.

Di sana, jika beruntung wisatawan juga bisa melihat aktivitas lutung yang sedang bermain di ranting atau sedang makan buah hutan. Tapi tidak perlu takut karena lutung biasanya tidak mengganggu tamu atau wisatawan yang masuk ke hutannya.

Asal wisatawan tidak mengganggu, dijamin bisa puas melihat pemandangan lutung tersebut atau sekadar mengambil fotonya. Daya tarik tersebut yang membuat obyek wisata ini cepat dikenal dan ramai dikunjungi wisatawan.

Namun, berikut ini yang harus ditempuh wisatawan untuk menuju Air Terjun Lima. Masuk ke hutan belantara Taman Nasional Gunung Leuser dari pintu masuk Desa Glugur, kemudian trekking sekitar 45 menit dan menyeberangi Sungai Glugur yang cukup panjang dan memiliki batu yang licin.

Irwansyah, pemandu wisata, menuturkan medan menuju Air Terjun Lima cukup menantang karena harus melewati bukit hutan belantara yang cukup terjal.

Belum lagi kalau habis hujan di hari atau minggu sebelumnya, akan cukup kesulitan karena ada bekas longsor dan tanah yang licin.

Menurut Irwansyah, walaupun baru dibuka akhir 2014, pengunjung sudah berdatangan dari beragam tempat bukan hanya wisatawan sekitar kota Medan tapi juga turis mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Australia hingga Eropa.

"Jadi turis mancanegara yang tertarik cukup banyak, setelah mengunjungi wisata Tangkahan melihat Gajah dan wisata Bukit Lawang melihat Orang Utan, turis biasanya juga ke sini," katanya.

air
Air terjun Lima, wisata baru di Desa Glugur. (Tribun Medan/Silfa)

Untuk dapat berkunjung ke tempat wisata ini, wisatawan harus menempuh perjalanan sekitar 3 jam dari Medan atau Bandara Internasional Kuala Namu. Serta, melewati jalan belum diaspal sekitar 10 kilometer.

Tidak seperti rute menuju Tangkahan yang dilewati Bus Pembangunan Semesta, ke Air Terjun Glugur tidak ada angkutan yang lewat. Sehingga wisatawan harus menggunakan mobil pribadi atau sepeda motor.

Wisatawan bisa masuk melalui simpang Batang Serangan, yang ada pamplet wisata Tangkahan. Kemudian mengikuti jalan terus sampai mendapat penunjuk jalan di simpang belokan pertama ke Tangkahan dan belok kiri.

Di simpang kedua Tangkahan, 17,5 kilometer menuju Tangkahan belok kanan tepatnya di bundaran bunga simpang jalan tersebut ada penunjuk jalan berupa panah ke Air Panas Glugur.

Di sana wisatawan cukup belok kiri dan terus saja sepanjang 15 kilometer hingga menemukan 2 jembatan papan, maka lokasi objek wisata air terjun sudah dekat.

Untuk ke dalam Air Terjun yang berada di hutan TNGL, wisatawan harus melapor untuk mendapatkan izin masuk ke TNGL dan membayar jasa pemandu sebesar Rp 20.000 per orangnya. (Tribun Medan/Silfa Humairah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com