JAKARTA, KOMPAS.com - Turis China berpotensi untuk terus memilih berwisata ke Sulawesi Utara pada tahun 2016. Berbagai alasan diprediksi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Utara, Happy T.R. Korah.
"China sangat dekat dengan kita (Sulawesi Utara) dibanding dia (turis China) ke Bali," kata Happy usai acara Forum Sulawesi Utara di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata Jakarta, Senin (7/12/2015).
Happy mengatakan jika para turis China berkunjung ke Sulawesi Utara hanya memakan waktu 3 jam 25 menit dari China. Namun jika dibandingkan berkunjung ke Bali, lanjut dia, akan memakan dua kali lipat waktu perjalanan.
"Kemudian, karena dari sisi latar belakang kehidupan kita sudah dekat dengan dia (turis China)," jelasnya.
Ia mengungkapkan jika masyarakat di Sulawesi Utara juga banyak yang keturunan China. Hal tersebut, menurut Happy menyebabkan makanan-makanan yang ada di Sulawesi Utara juga terasa familiar bagi turis China.
"Dan kemudian, produk mereka (dari China) banyak juga masuk ke kita (Sulawesi Utara). Jadi kita bisa memanfaatkan peluang ini," katanya.
Hanya saja, akses penerbangan langsung dari China ke Sulawesi Utara belum ada. Biasanya wisatawan China yang datang ke Sulawesi Utara menggunakan penerbangan carter.
Data terakhir yang dimiliki Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Utara menyebutkan kunjungan wisatawan nusantara yakni 500.000 wisatawan nusantara dan 32.000 wisatawan mancanegara. Kontribusi turis China yang berkunjung ke Sulawesi Utara, kata Happy, mencapai 40 persen dari total kunjungan wisatawan mancanegara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.