"Satu hotel akan dibangun dari dana investasi kami, kemudian tiga hotel lagi akan dibangun oleh investor dari Amerika Serikat, Perancis, dan Korea," katanya di Mataram, Jumat (11/12/2015).
Dia mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan empat hotel tersebut dilakukan Sabtu (12/12/2015), disaksikan Wakil Presiden Jusuf Kalla, bersamaan dengan peluncuran Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok.
KEK Mandalika merupakan salah satu delapan KEK yang ditetapkan pemerintah, di mana tiga di antaranya merupakan KEK pariwisata, yakni Mandalika, Tanjung Lesung di Banten, dan Morotai di Maluku Utara.
Abdulbar menyebutkan, ITDC akan menggandeng Pullman sebagai operator hotel yang akan dibangun dari dana investasi perusahaan.
Pullman dinilai layak untuk menjadi operator yang akan memberikan nilai tambah bagi ITDC sebagai badan usaha milik negara (BUMN), melalui pengelolaan hotel bintang lima dengan harga yang sesuai dan penyewaan ruang pertemuan yang refresentatif.
"Pullman itu dinilai layak. Kalau di BUMN itu yang diminta ibu menteri adalah harus yakin layak baru boleh masuk," ujarnya.
Sementara investor dari Amerika Serikat dengan bendera Jiva Samudera Biru, menurut Abdulbar, akan menggandeng Intercontinental sebagai operator hotel. Konsep mereka juga hotel dan penyewaan ruang refresentatif untuk kegiatan MICE.
Untuk hotel yang dibangun oleh pengusaha dari Perancis akan menggandeng Club Med sebagai operator hotel. Club Med yang berpusat di Perancis memiliki lebih dari 60 cabang di dunia, termasuk di Nusa Dua, Bali.
Sedangkan hotel yang akan dibangun oleh investor dari Korea, hingga saat ini belum menentukan operatornya. Namun, sudah pasti untuk melakukan pembangunan pada 2016.
"Keempat hotel itu akan dibangun di lahan yang sudah diolah, sehingga lahan tersebut mempunyai jalan, akses, taman, listrik, dan air bersih yang cukup untuk mendukung terwujudnya Mandalika menjadi kawasan wisata kelas dunia," kata Abdulbar.
Luas lahan KEK Mandalika yang sudah dibebaskan saat ini mencapai 1.035 hektar. Lahan tersebut dikelola dan akan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (PPI) Persero atau ITDC, sebagai BUMN di sektor pengembangan kawasan pariwisata.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.