Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereguk Pesona Lembah Mandalawangi

Kompas.com - 14/12/2015, 12:09 WIB
Pihak taman nasional membatasi jumlah pendaki yang hendak berkunjung ke TNGGP dengan kuota 600 orang per hari. Kuota pendakian itu terbagi atas 300 orang di jalur Cibodas, 200 pendaki di Gunung Putri, dan 100 orang di Selabintana.

Jika ingin mendaki Gunung Gede ataupun Pangrango di akhir pekan, sebaiknya mendaftar secara daring sebulan sebelumnya. Mengingat jarak yang tidak terlalu jauh dari Jakarta, hanya sekitar 100 kilometer, kawasan TNGGP menjadi tempat mendaki gunung favorit bagi warga Jabodetabek. Kuota pendakian sebanyak 600 orang hampir selalu terisi para pendaki di akhir pekan.

Beragam panorama

Jauh sebelum Mandalawangi yang ada di dekat puncak Pangrangro, terdapat beragam panorama di areal TNGGP. Begitu memasuki kawasan taman nasional dari jalur Cibodas, misalnya, terdapat danau berukuran 5 hektar yang dinamakan telaga biru. Telaga yang tertutup ganggang biru ini tampak biru saat diterpa cahaya matahari.

Selang 45 menit berjalan, ada Air Terjun Cibeureum setinggi 50 meter yang juga menjadi salah satu tujuan wisata.

Berjarak sekitar 5 kilometer dari Cibodas, ada mata air panas yang mengalir dari tebing bebatuan di sisi jalur pendakian. Di atas lokasi ini, terdapat tanah lapang untuk berkemah yang dinamakan Pos Kandang Badak di ketinggian 2.220 meter.

Medan pendakian hingga Kandang Badak cukup bersahabat bagi pemula. Pos ini juga sebagai penanda persimpangan yang memisahkan jalur pendakian ke Gede dan Pangrango.

Dari Kandang Badak menuju Pangrango, medan tanah liat yang terjal dan licin menanti. Ditambah banyaknya bekas pohon tumbang dan akar pohon yang malang-melintang di tengah jalur membuat para pendaki lebih berhati-hati.

Mendaki Gunung Pangrango pada pengujung tahun membutuhkan tenaga dan kesabaran ekstra karena hujan deras berikut angin kencang dapat datang sewaktu-waktu.

Tak pelak, Gunung Pangrango tidak hanya menghadirkan ketenangan jiwa lewat Mandalawangi, tetapi juga merefleksikan keberanian hidup kala mengarungi medan terjal hingga tiba di puncak. (Harry Susilo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com