Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi Organik di Hutan Bambu

Kompas.com - 14/12/2015, 14:43 WIB
Kopi-kopi jenis arabika yang telah dikeringkan di panas matahari itu segera dibawa menuju penggilingan di Bandung, Jawa Barat, lalu diolah di Sumatera untuk diberi label sebagai kopi gayo. Dengan truk-truk berpelat nomor Jember, Jawa Timur, Agus mengirim 14 ton kopi arabika per hari dari Bali ke Bandung

Tak sekadar membantu pemasaran kopi arabika Kintamani, Agus turut membina petani dalam proses penjemuran dan pengolahannya.

”Sebelumnya, pengolahan cenderung asal-asalan seperti ketika mengolah kopi robusta, jatuhnya di harga Rp 22.000 per kg sudah siap konsumsi. Setelah dilatih, petani mulai paham. Kalau diolah, keuntungan berlipat, bisa jadi Rp 40.000 per kg. Kita beli mentah begini sudah di Rp 23.000 per kg,” kata Agus.

Ketika ditemui beberapa waktu lalu, Agus sedang sibuk mengarahkan proses penjemuran kopi yang baru saja dipanen. Biji kopi harus dipanen setelah buah memerah karena matang.

Biji tidak boleh diinapkan dan harus langsung diproses dengan penjemuran panas matahari. Karena kadar airnya yang lebih tinggi dan lebih asam dibandingkan kopi jenis robusta, arabika Kintamani cenderung pecah-pecah jika diolah secara tradisional.

Setelah dijemur selama tiga jam, biji kopi utuh dengan kulit ari yang masih menempel ini lantas dikirim ke Bandung. Bali menjadi salah satu penopang utama pasokan kopi gayo karena kualitas dan rasanya yang setara dan telah teruji lolos ke pasar ekspor penggemar kopi Aceh.

Selain dari Bali, panenan kopi arabika untuk Gayo juga dipasok dalam jumlah besar dari Jember dan Bondowoso, Jawa Timur. (Mawar Kusuma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com