Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Belanda Ini Terkesan Seram, Padahal "Penghuninya" Bukan Orang Sembarangan

Kompas.com - 22/12/2015, 17:09 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Deretan batu nisan dengan dominasi warna putih terlihat pada sebuah kompleks pemakaman yang terletak di antara rimbun pohon bambu di Kebun Raya Bogor, Bogor, Jawa Barat.

Pada nisan-nisan itu bertuliskan nama orang Belanda dan tahun meninggal. Sebuah tanda orang-orang Belanda telah meninggalkan jejaknya di Indonesia.

Sore itu, Rabu (16/12/2015), KompasTravel bersama para wartawan mengunjungi Kompleks Pemakaman Belanda di Kebun Raya Bogor dalam rangka Media Trip Ezytravel.co.id.

Kompleks pemakaman tersebut dikelilingi oleh tembok dengan batu bata sebagai bahan dasarnya. Untuk dapat masuk ke pemakaman, pintu terdapat di sini dekat papan informasi yang berwarna hijau dan juga bangku yang terbujur di sisi lain makam.

Di sisi dalam, nisan-nisan Belanda memiliki berbagai macam bentuk horizontal dan vertikal seperti tugu, rumah kecil, dan terbujur.

"Di sini yang dimakamkan macam-macam. Ada satu makamnya dua orang. Mereka ada juga anggota dari Netherland Botanical. Semacam lembaga resmi di Belanda tentang ilmu tumbuhan," kata blogger asal Bogor yang jadi pemandu wisata Media Trip Ezytravel.co.id, Irfan Setya.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Wisatawan berada di depan kompleks pemakaman Belanda yang ada di dalam Kebun Raya Bogor, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/12/2015). Makam Belanda di Kebun Raya Bogor adalah salah satu obyek wisata yang dikunjungi pada acara Media Trip Ezytravel.co.id "Jalan-Jalan Bogor Seru" 15-16 Desember 2015.
Menurut catatan pada papan informasi, kompleks pemakaman tua ini telah ada jauh sebelum Kebun Raya Bogor didirikan tahun 1817 oleh C.G.C. Reinwardt.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya makam seorang administrator toko obat berkebangsaan Belanda yang bernama Cornelis Potmans yang wafat 2 Mei 1784.

Di kompleks pemakaman ini, tercatat 42 makam dengan 38 makam di antaranya memiliki identitas jelas.

Di nisan-nisan tersebut tertulis nama-nama seperti Jeannette Antoinette Pietermaat, Elisabeth Charlotter Vincent, E.B Van Den Bosch, Ary Prins, D.J. de Eerens, Heinrich Kuhl dan J.C. Van Hasselt, dan yang paling baru yakni Andre Josef Guillaume Henry.

Pantauan KompasTravel, tinggi makam-makam ini bervariasi mulai dari 20 centimeter hingga tiga meter. Beberapa makam terlihat sudah ditumbuhi lumut.

Di dalam kompleks pemakaman juga tersebar daun-daun pohon bambu yang jatuh dan menambah kesan kotor tak terawat.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Salah satu nisan milik Pejabat Sementara Gubernur Jenderal Hindia Belanda, A. Prins di Kompleks Pemakaman Belanda Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/12/2015). Kompleks pemakaman Belanda di Kebun Raya Bogor diisi oleh orang-orang penting pada masanya.
"Tempat ini setahu saya jarang dikunjungi karena dianggap seram. Lagipula nggak populer bagi anak-anak di sini (Bogor)," jelas Irfan.

Sementara itu, di tempat terpisah, Dosen Program Studi Sastra Belanda, Lilie Suratminto saat ditemui KompasTravel di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Senin (21/12/2015) mengatakan pemakaman Belanda di Kebun Raya Bogor merupakan makam-makam orang penting.

Ia mengatakan orang-orang tersebut bukanlah orang yang sembarangan, melainkan orang-orang yang memiliki pangkat.

"Ya misalnya seperti perdana menteri, gubernur jenderal. Sama seperti di taman prasasti. Beda dengan makam orang biasa, dimakamin di kebun," kata Lilie.

Ia memberikan contoh makam Gubernur Jenderal Hindia Belanda 1836-1840, D.J. de Eerens. Menurutnya, Eerens adalah satu-satunya gubernur jenderal yang meninggal di Bogor. (Baca juga: "Wisata Sejarah ke Makam Belanda? Ini Cara "Membaca" Nisan").

Makam Belanda di dalam Kebun Raya Bogor ini berlokasi di seberang Istana Bogor. Dari Gerbang Nomor 2 untuk pejalan kaki, bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Ikuti jalanan menuju Istana Bogor.

Lalu saat mulai tampak danau yang berlokasi di sebelah istana, mengarah lah ke kanan dan masuk ke area hutan bambu. Pemakaman ini memang terkesan tersembunyi karena berada di tengah rimbunnya bambu.

Tiket masuk ke Kebun Raya Bogor sendiri Rp 14.000. Kebun Raya Bogor buka setiap hari pada pukul 07.30 sampai 17.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com