Daerah ini mendapat prioritas karena memiliki potensi pariwisata luar biasa besar yang bisa menggerakkan perekonomian daerah.
Dalam upaya tersebut, pemerintah membangun Bandar Udara Komodo Labuan Bajo, yang diresmikan Presiden Joko Widodo, Minggu (27/12/2015).
Dari Bandar Udara Komodo Labuan Bajo, Presiden terbang menggunakan helikopter menuju Pulau Komodo untuk melihat langsung kondisi infrastruktur pariwisata di destinasi pariwisata dunia tersebut.
Presiden, yang didampingi Nyonya Iriana Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, anggota Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit, dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya, menyaksikan beberapa ekor komodo (Varanus komodoensis) serta fasilitas penunjang wisatanya.
Kesulitan air bersih
Saat Presiden menanyakan kepada Kepala Balai Taman Nasional Komodo Helmi mengenai fasilitas yang harus diperbaiki, Helmi langsung menjawab keterbatasan air bersih.
Helmi juga mengusulkan agar wisatawan tidak hanya diajak menyaksikan aktivitas komodo, tetapi juga menyaksikan obyek wisata lain, seperti keindahan alam, terutama tiga danau di Laut Flores dan pesona bawah laut dengan 42 spot untuk menyelam dan snorkeling di kawasan Pulau Komodo. Adapun untuk kapal pesiar dibutuhkan pelabuhan yang memadai.
Presiden mengingatkan, ketersediaan hotel dan fasilitas penunjang lain, serta pemandu wisata, harus diantisipasi jika jumlah wisatawan yang datang ke Taman Nasional Komodo meningkat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.