LABUAN BAJO, KOMPAS - Daerah Labuan Bajo, terutama Taman Nasional Komodo di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu dari 10 tujuan pariwisata di Tanah Air yang akan dipromosikan besar-besaran oleh pemerintah pada tahun 2016.
Daerah ini mendapat prioritas karena memiliki potensi pariwisata luar biasa besar yang bisa menggerakkan perekonomian daerah.
Dalam upaya tersebut, pemerintah membangun Bandar Udara Komodo Labuan Bajo, yang diresmikan Presiden Joko Widodo, Minggu (27/12/2015).
Dari Bandar Udara Komodo Labuan Bajo, Presiden terbang menggunakan helikopter menuju Pulau Komodo untuk melihat langsung kondisi infrastruktur pariwisata di destinasi pariwisata dunia tersebut.
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Satwa endemik Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Rinca, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (4/6/2012). KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
”Ya, memang harus kita lihat lapangannya. Kalau enggak melihat, bagaimana kita tahu kekurangannya. Promosi besar- besar, tetapi ternyata lapangan enggak siap, nanti wisatawan yang datang kecewa,” kata Presiden di Taman Nasional Komodo.
Presiden, yang didampingi Nyonya Iriana Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, anggota Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit, dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya, menyaksikan beberapa ekor komodo (Varanus komodoensis) serta fasilitas penunjang wisatanya.
Kesulitan air bersih
Saat Presiden menanyakan kepada Kepala Balai Taman Nasional Komodo Helmi mengenai fasilitas yang harus diperbaiki, Helmi langsung menjawab keterbatasan air bersih.
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Sejumlah kapal berlabuh di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Barat, Senin (4/6/2012).
Helmi menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi wisatawan ataupun bagi satwa, saat ini pihaknya masih mengandalkan mata air dari hutan yang disalurkan ke pipa dan volumenya masih sangat terbatas.
Helmi juga mengusulkan agar wisatawan tidak hanya diajak menyaksikan aktivitas komodo, tetapi juga menyaksikan obyek wisata lain, seperti keindahan alam, terutama tiga danau di Laut Flores dan pesona bawah laut dengan 42 spot untuk menyelam dan snorkeling di kawasan Pulau Komodo. Adapun untuk kapal pesiar dibutuhkan pelabuhan yang memadai.
Presiden mengingatkan, ketersediaan hotel dan fasilitas penunjang lain, serta pemandu wisata, harus diantisipasi jika jumlah wisatawan yang datang ke Taman Nasional Komodo meningkat.
KOMPAS/YOVITA ARIKA Wisatawan berfoto di puncak bukit di Pulau Padar dengan latar belakang teluk-teluk yang ada di pulau yang berada di kawasan Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, tersebut, 31 Agustus 2015.
Apalagi, akses menuju taman nasional seluas 173.300 hektar itu semakin mudah setelah Bandara Komodo diresmikan Presiden, kemarin. Bandara yang memiliki landas pacu sepanjang 2.250 meter ini sekarang bisa didarati pesawat sekelas Airbus A320 dan Boeing 737-900.
(SON)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.