Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Tersisa dari Kejayaan Kereta Api di Sumbar

Kompas.com - 05/01/2016, 11:39 WIB
TIDAK ada lagi suara khas kereta api memecah keheningan saat melalui Lembah Anai di Sumatera Barat. Semua telah usai dan menyisakan sebujur rel dan stasiun yang telah kusam karena tak terawat.

Sejarah kereta api di Sumatera Barat tak lepas dari penemuan tambang batubara berkalori tinggi di daerah Ombilin, Sawahlunto, dengan perkiraan cadangan mencapai 200 juta ton.

Untuk mempermudah pengangkutan, Pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api sepanjang 155 kilometer dari Sawahlunto hingga Pelabuhan Teluk Bayur yang dahulu bernama Emmahaven melalui Padang Panjang.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Menjadi warung
Selama 109 tahun, jalur tersebut digunakan secara rutin untuk mengangkut batubara dan penumpang. Seiring dengan berhentinya pasokan batubara dari Sawahlunto yang dikelola PT Bukit Asam, terhenti pula operasi rutin kereta api di jalur tersebut pada tahun 2003.

Selain jalur Teluk Bayur-Sawahlunto, Belanda juga membangun jalur Padang Panjang–Bukittinggi-Payakumbuh-Limbangan sepanjang 72 km. Jalur ini dioperasikan untuk mengangkut hasil bumi dari pedalaman Sumatera Barat.

Seiring dengan berkembangnya transportasi darat, kereta api mulai tersisih dan tidak beroperasi sejak tahun 1973.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Berubah fungsi.
Saat ini hanya tersisa jalur Padang-Pariaman sepanjang 52 km yang masih secara rutin beroperasi setiap hari.

Pemerintah daerah bersama PT KAI sempat beberapa kali berusaha mengoperasikan kereta api wisata dengan rute menyusuri Danau Singkarak yang menawan dari Solok atau Sawahlunto.

Selain untuk membangkitkan dunia pariwisata juga untuk merawat jalur kereta dan kelengkapannya. Namun, saat ini rute wisata tersebut telah tutup. (Totok Wijayanto)

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Bantalan rel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Parkir dan Resto Nakal yang Beri Harga Tak Wajar di Bantul, Ini Cara Laporkannya

Ada Parkir dan Resto Nakal yang Beri Harga Tak Wajar di Bantul, Ini Cara Laporkannya

Travel Update
Cara ke Jakarta Aquarium Safari di Neo Soho, Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Jakarta Aquarium Safari di Neo Soho, Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Tangal Merah dan Cuti Bersama di bulan April 2024, Ada Lebaran

Tangal Merah dan Cuti Bersama di bulan April 2024, Ada Lebaran

Travel Update
Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Jalan Jalan
Cara ke Pameran Sampul Manusia dari Tangerang naik Transjakarta

Cara ke Pameran Sampul Manusia dari Tangerang naik Transjakarta

Travel Tips
12 Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan Saat Libur Lebaran 2024

12 Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan Saat Libur Lebaran 2024

Travel Update
Jakarta Aquarium Safari Tambah Tiket dan Show Saat Libur Lebaran

Jakarta Aquarium Safari Tambah Tiket dan Show Saat Libur Lebaran

Travel Update
Festival Bunga Tulip Terbesar di Belanda Dibuka untuk Umum

Festival Bunga Tulip Terbesar di Belanda Dibuka untuk Umum

Travel Update
KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation mulai 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation mulai 29 Maret

Travel Update
Taman Asia Afrika, Area Sejarah di Kiara Artha Park di Bandung

Taman Asia Afrika, Area Sejarah di Kiara Artha Park di Bandung

Jalan Jalan
Omah UGM, Cagar Budaya di Kotagede Yogyakarta Bisa untuk Spot Foto

Omah UGM, Cagar Budaya di Kotagede Yogyakarta Bisa untuk Spot Foto

Jalan Jalan
Harga Tiket Jakarta Aquarium Safari Lebaran 2024, Simak Cara Belinya

Harga Tiket Jakarta Aquarium Safari Lebaran 2024, Simak Cara Belinya

Travel Update
Penginapan Tengah Hutan di Bantul Yogyakarta, Tawarkan Kelas Yoga

Penginapan Tengah Hutan di Bantul Yogyakarta, Tawarkan Kelas Yoga

Hotel Story
Cara ke Pameran Sampul Manusia Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Pameran Sampul Manusia Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Wisatawan Sudah Bisa Naik ke Atas Candi Borobudur, mulai Rp 150.000

Wisatawan Sudah Bisa Naik ke Atas Candi Borobudur, mulai Rp 150.000

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com