Melihat batu-batu yang menjulang di tengah-tengah semak belukar, KompasTravel sejenak berpikir, apa bisa dilewati batu tersebut.
Namun rasa khawatir langsung sirna, tatkala melihat Ari dan teman-teman karang taruna Desa Tangkeno dengan gesit menaiki batu-batu tersebut dan bergerak menuju batu berikutnya.
Sementara di samping kami batu-batu cadas Watu Sangia ibarat dinding alam yang berdiri dengan angkuh. Betapa kokohnya...
KompasTravel pun mengikuti langkah pemuda karang taruna sambil dipandu para anggota yang lain. "Tenang pak. Mereka secara alami sudah terbiasa mendaki Watu Sangia. Hanya perlu dipoles teknik mendaki yang benar serta bagaimana cara menangani pendaki yang kelelahan atau keram kaki," kata Ari.
Wuihh.... akhirnya sampai di puncak Watu Sangia, betapa indahnya pemandangan dari atas ini. Kalau dua hari sebelumnya kami menyaksikan Watu Sangia dari kapal, sekarang kami sudah berada di puncaknya dan melihat pesisir pantai Kabaena.
Sementara di sisi lain Plaza Tangkeno terlihat jelas dari sini. Betapa nikmatnya melihat pemandangan laut dan gunung dari Watu Sangia ini.
Pantas lah kalau Bupati Bombana begitu menginginkan agar jalur hiking menuju Watu Sangia segera diperkenalkan kepada wisatawan. Ternyata pemandangan dari puncak ini begitu memesona.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Bombana, Janariah, S.Sos mengaku kagum kepada peserta hiking yang berhasil mencapai puncak Watu Sangia. Padahal dirinya yang sudah lama ingin mencapai puncak tersebut tetapi belum juga terwujud.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.