Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ngos-ngosan" Mendaki Watu Sangia

Kompas.com - 05/01/2016, 19:31 WIB
I Made Asdhiana

Penulis

Keram kaki pun kerap dialami peserta hiking. Aulia, salah satu blogger mengaku matanya berkunang-kunang dan kaki merasa keram.

"Duh, tak kuat. Mata kunang-kunang, kaki juga keram. Istirahat dulu," katanya. Dengan sigap Ari langsung meminta Aulia duduk dan laki-laki asal Banda Aceh ini mengatasi kaki keram perempuan asal Bandung itu.

Kadang di tengah perjalanan, kami menemukan pondok di mana di sekelilingnya dipenuhi pohon kelapa. Warga yang memiliki kebun langsung memanjat pohon kelapa dan kami pun meminum air segar dari kelapa tersebut sembari beristirahat.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Mendaki Watu Sangia. Hiking, salah satu paket wisata di Desa Wisata Tangkeno, Kecamatan Kabaena Tengah, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Rabu (23/12/2015).
Perjalanan berlangsung santai karena kami tidak semuanya memiliki pengalaman mendaki gunung. Di benak peserta, jalan santai memasuki hutan, menyeberangi aliran air dan jalan setapak tanpa perlu mengeluarkan tenaga ekstra.

Saat jalanan terlalu mendaki, kami pun sadar, puncak Watu Sangia sudah dekat. "Tuh puncaknya sudah dekat," kata Ari sambil menunjuk batu kembar yang berdiri kokoh.

Melihat batu-batu yang menjulang di tengah-tengah semak belukar, KompasTravel sejenak berpikir, apa bisa dilewati batu tersebut.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Mendaki Watu Sangia. Hiking, salah satu paket wisata di Desa Wisata Tangkeno, Kecamatan Kabaena Tengah, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Rabu (23/12/2015).
Namun rasa khawatir langsung sirna, tatkala melihat Ari dan teman-teman karang taruna Desa Tangkeno dengan gesit menaiki batu-batu tersebut dan bergerak menuju batu berikutnya.

Sementara di samping kami batu-batu cadas Watu Sangia ibarat dinding alam yang berdiri dengan angkuh. Betapa kokohnya...

KompasTravel pun mengikuti langkah pemuda karang taruna sambil dipandu para anggota yang lain. "Tenang pak. Mereka secara alami sudah terbiasa mendaki Watu Sangia. Hanya perlu dipoles teknik mendaki yang benar serta bagaimana cara menangani pendaki yang kelelahan atau keram kaki," kata Ari.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Mendaki Watu Sangia. Hiking, salah satu paket wisata di Desa Wisata Tangkeno, Kecamatan Kabaena Tengah, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Rabu (23/12/2015).
Benar juga, sedikit demi sedikit dan dipandu anggota karang taruna, KompasTravel akhirnya sampai juga di puncak Watu Sangia. "Ayo terus naik, pemandangan di sini sangat bagus," tutur salah satu peserta yang sudah terlebih dahulu sampai di puncak.

Wuihh.... akhirnya sampai di puncak Watu Sangia, betapa indahnya pemandangan dari atas ini. Kalau dua hari sebelumnya kami menyaksikan Watu Sangia dari kapal, sekarang kami sudah berada di puncaknya dan melihat pesisir pantai Kabaena.

Sementara di sisi lain Plaza Tangkeno terlihat jelas dari sini. Betapa nikmatnya melihat pemandangan laut dan gunung dari Watu Sangia ini.

Pantas lah kalau Bupati Bombana begitu menginginkan agar jalur hiking menuju Watu Sangia segera diperkenalkan kepada wisatawan. Ternyata pemandangan dari puncak ini begitu memesona.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Hiking, salah satu paket wisata di Desa Wisata Tangkeno, Kecamatan Kabaena Tengah, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Rabu (23/12/2015).
Saat mendaki memiliki tantangan tersendiri. Begitu pula ketika turun, tantangan serupa masih menghadang. Namun dengan tetap berhati-hati, kami akhirnya bisa turun dengan selamat, meskipun kadang anggota rombongan ada yang tergelincir karena tanah yang dipijak sangat licin dan curam.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Bombana, Janariah, S.Sos mengaku kagum kepada peserta hiking yang berhasil mencapai puncak Watu Sangia. Padahal dirinya yang sudah lama ingin mencapai puncak tersebut tetapi belum juga terwujud.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com