Menu yang disajikan adalah gulai ikan pari, kari tuna, kepiting isi, sup lakarada, sayur buru unti, sayur paria kambu, bandeng buru daun singkong, sambal goreng tuna, dan sambal goreng teri.
Para tamu yang jarang bersentuhan dengan kuliner Sulawesi Tenggara antusias mencicipi aneka masakan yang tersaji di ajang Halo Sultra, Senin (14/12/2015), di Restoran Kembang Goela, Jakarta.
Menu yang cukup menarik perhatian adalah gulai ikan pari, kari tuna, serta sambal goreng tuna dan sambal goreng teri.
Gulai ikan pari yang berasal dari Kabupaten Buton Tengah itu berbahan utama ikan pari yang dimasak dengan bumbu khas gulai, seperti serai, kunyit, jahe, kemiri, lada, serta bawang merah dan bawang putih. Rasa gurih muncul dari penggunaan santan kelapa yang memang menjadi bumbu penting menu gulai.
Ikan pari sebagai bahan baku utama memunculkan rasa gurih yang khas. Baluran bumbu gulai yang berwarna kecoklatan meresap dalam keempukan daging ikan pari.
Begitu pula dengan kari tuna yang juga berasal dari Kabupaten Buton Tengah. Kegurihan santan kelapa yang menyatu dengan kelembutan daging tuna lumer di lidah ketika disantap bersama nasi putih yang masih mengepul.
Menurut Gubernur Sultra Nur Alam yang hadir di acara Halo Sultra, penggunaan bahan baku ikan di sejumlah masakan khas Sultra tersebut tidak lepas dari budaya masyarakat Sultra dalam meramu makanan khas daerahnya.
”Kalau mau disebut semuanya, jumlahnya sangat banyak. Setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing. Tapi, intinya, setiap daerah lebih banyak menggunakan bahan baku dari laut,” kata Nur Alam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.