Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kelemahan yang Dikeluhkan Wisatawan di Bali

Kompas.com - 06/01/2016, 11:08 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengaku ada tiga hal yang menjadi kekurangan dan kelemahan yang dikeluhkan wisatawan di Bali. Tiga Kelemahan tersebut di antaranya, sampah, macet dan pramuwisata tak berlisensi Bali. Kelemahan ini merupakan hasil survei yang harus secepatnya ditangani.

"Ini hasil survei kita terhadap wisatawan. Yaitu sampah, macet dan pramuwisata yang tidak berlisensi Bali," kata Mangku Pastika, di Denpasar, Selasa (5/1/2016).

Menurut Pastika, soal sampah memang diakui ada beberapa tempat tidak bisa menjaga kebersihan, walaupun masih banyak destinasi wisata yang sudah dapat menjaga kebersihannya.

Terkait kemacetan, lanjut Pastika, memang benar bahwa di Bali sudah seperti kota metropolitan yang kemacetannya terkadang tidak bisa dihindarkan, salah satu penyebabnya adalah pertumbuhan kendaraan.

"Kemacetan, memang karena pertumbuhan kendaraan kita yang luar biasa tingginya. Belum lagi arus lalu lintas dari Jawa yang datang ke Bali, tidak seimbang dengan pertumbuhan jalan. Harus ada solusi transportasi," ujarnya.

Kelemahan lainnya soal pramuwisata. Banyak pramuwisata yang tidak memiliki lisensi Bali sehingga belum mampu memahami persis budaya Bali.

EKA JUNI ARTAWAN Wisatawan asing sedang berjalan di jalan tanah tidak jauh dari kawasan menuju Pantai Bias Putih di Candidasa, Karangasem, Bali.
"Jika tidak memahami budaya Bali maka informasi yang diberikan akan tidak penuh dan terkadang salah informasi karena tidak tahu betul arti, makna dan lainnya terkait berbagai budaya yang ada di Bali," katanya.

Biasanya, lanjut Pastika, pramuwisata ini dari negara di mana wisatawan itu berasal. Artinya wisatawan banyak yang membawa pemandu wisata sendiri atau mengambil pemandu yang bisa bahasa asal negara tersebut tapi minim pengetahuan terkait budaya Bali.

"Masalah inilah yang saat ini serius dipikirkan oleh Pemerintah Daerah Bali, agar pramuwisata asli Bali mampu menjadi pemandu wisata yang baik dengan berbekal kemahiran bahasa terutama bahasa Mandarin, Inggris, Korea, Jepang dan lainnya," tambah Pastika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com