Mereka juga mempersoalkan tidak tersedianya fasilitas pendukung di pantai, seperti air bersih, rumah penginapan, serta fasilitas mandi cuci dan kakus (MCK).
Beruntung bagi mereka, karena ada yang mampu menarik perhatian, yakni kegiatan menenun kaum perempuan Desa Nen Bura di sekitar pantai itu.
Simon Susar, warga Desa Nen Bura, mengatakan, anak-anak sekolah sering bermain di pantai itu pada hari libur. Gelombang laut tidak membahayakan bagi pelayaran, tetapi warga tidak memiliki tradisi menangkap ikan.
Kalaupun ada warga yang ke laut, mereka hanya mencari kerang, udang, dan kepiting saat air laut surut. Akan tetapi, jumlah warga yang terlibat dalam kegiatan itu hanya beberapa orang.
”Kami pernah minta Pemerintah Kabupaten Sikka agar memberi pelatihan bagi warga setempat untuk budidaya rumput laut di luar pantai pasir putih, tetapi sampai hari ini tidak ditanggapi. Kalau warga sudah berani mengelola rumput laut, suatu saat mereka bisa tertarik untuk menangkap ikan,” kata Susar. (Kornelis Kewa Ama)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.