Tepatnya, di sebelah kiri jalan setelah pertigaan Jalan Kedung Anyar.
Depot ini sudah ada sejak tahun 1970-an. Dirintis oleh Satumin dibantu istrinya, Soepik. Menu andalannya, gado-gado dengan rasa bumbu kacang yang khas.
Resep turun temurun Satumin diteruskan anaknya, Nanik (50). "Resep khusus pasti ada, tidak bisa saya ceritakan. Itu rahasia dari bapak sejak mulai merintis usaha," kata Nanik.
Racikan gado-gadonya terdiri atas lontong, selada, kecambah, timun, tahu, telur, kerupuk dan emping. Ada taburan bawang goreng di atas siraman bumbu kacang yang kental, cokelat pekat, sambal merah merekah.
Nanik tidak saja menyajikan menu gado-gado tetapi ada menu pilihan lain seperti nasi rawon, nasi campur, penyetan, pecel, siomay, rujak cingur dan beragam minuman.
"Saya sering makan gado-gado Arjuna ini, memang dahsyat rasanya apalagi bumbu kentalnya sangat pas di lidah," jelas Lina, salah satu pelanggan.
Pelanggan lain, Widi (35), mengatakan, dari rasa sangat enak, mantap nikmat, jadi dirinya rela antre ketimbang kehabisan.
Selain di Jalan Arjuno, Gado-gado Pak Satumin bisa ditemui di Depot Pujasera karena Nanik menjalin kerja sama tanpa ada kepemilikan pribadi tetapi bagi hasil dengan pemilik Depot Pujasera.
"Saya ingin memiliki cabang sampai luar kota dan membuka di foodcourt mal," katanya. (Elizabeth Sherly/Risma Nurania/Wiwit Purwanto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.