"Semoga triwulan ini selesai (Badan Otorita Candi Borobudur)," kata Arief.
Arief mengatakan dalam perkembangan Badan Otorita Candi Borobudur, Kemenpar telah bertemu dengan Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah sebanyak tiga kali. Hasilnya, menurut Arief, mereka menyepakati terbentuknya Badan Otorita Candi Borobudur.
"Kalau sudah ada Badan Otorita, pengerjaan infrastruktur, pemasaran dikerjakan bersama," jelasnya.
Ia juga menyebutkan hal yang menghambat pengembangan obyek wisata Candi Borobudur adalah banyaknya pihak yang ingin mengelola. Hal itu menyebabkan regulasi untuk mengembangkan obyek wisata menjadi terhambat.
Sebelumnya pada Jumpa Pers Akhir Tahun Kementerian Pariwisata, Arief menyebutkan pengelolaan obyek wisata yang tumpang tindih seperti Candi Borobudur diminati empat pihak yang mengelola obyek wisata Candi Borobudur, Jawa Tengah.
"Kementerian Pariwisata mau, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mau, PT. Candi mau, pemerintah daerah juga mau. Belum UKM-nya ada 4.000. Aturlah destinasi tunggal jadi manajemen tunggal," jelasnya.
Pada hasil Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba di Institut DEL Teknologi, Toba Samosir, Sabtu (9/1/2016), Menpar juga menyebutkan para menteri dan pemangku kepentingan menyambut hangat pembentukan Badan Otorita Danau Toba. Ia menyebutkan semua pihak sepakat untuk membentuk Badan Otorita Danau Toba.
Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Danau Toba adalah pilot project Badan Otorita untuk 10 destinasi prioritas tahun 2016. Badan otorita juga akan dibentuk di sembilan destinasi yakni di Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Wakatobi, Labuan Bajo dan Pulau Morotai.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.