Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Bekantan di Sungai Hitam

Kompas.com - 17/01/2016, 13:29 WIB
Satwa endemik

Bekantan yang punya nama Latin Nasalis larvatus adalah satwa endemi Kalimantan dan termasuk salah satu spesies yang terancam punah. Sungai Hitam menjadi salah satu habitat bekantan dan menariknya di kawasan inilah paling mudah melihat bekantan.

Karena terbiasa melihat manusia, dan kawasan ini dekat permukiman, bekantan di kawasan ini tidak agresif. Namun, bekantan tetap satwa liar yang mewaspadai manusia. Ini terbukti ketika perahu hendak mendekat, bekantan sekali-sekali menyeringai, memperlihatkan taringnya.

Adalah pengalaman mengasyikkan dapat menikmati tingkah polah satwa yang sering disebut monyet belanda, karena hidungnya mancung dan warna bulunya kemerahan, itu. Di hutan, sedikit suara dan kegaduhan sudah cukup membuat kawanan primata itu langsung kabur menghilang.

Amir Ma’ruf, peneliti satwa liar dari Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mengutarakan, saat ini terdapat sekitar 140 bekantan di sepanjang sungai ini. Kawanan satwa itu terbagi dalam delapan kelompok.

”Bekantan-bekantan di Sungai Hitam bisa dibilang sehat. Ini tempat ideal satwa itu karena ada cukup tanaman yang bisa mereka makan, seperti rambai laut, yang termasuk bakau. Warga juga sudah tahu untuk tidak mengganggu bekantan,” ucap Amir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com