"Sebagai napak tilas jalur pelayaran kerajaan Majapahit ke Jepang," kata Ketua Pencinta Majapahit, Sumarwoto dalam audiensi antara Menteri Pariwisata Arief Yahya dengan Pembuat Kapal Majapahit di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Selasa (19/1/2016).
Ia mengatakan rute yang akan ditempuh adalah Bali, Pati, Surabaya, Jakarta, Belitung, Batam, Ho Chi Minh (Vietnam), Hongkong, Taiwan, lalu berlanjut ke Jepang di antaranya Okinawa, Kagusima, Kamakura, dan Tokyo.
Perjalanan kapal tersebut menurut Sumarwoto, dari Belitung akan menempuh waktu 3,5 bulan. Sehingga diperkirakan baru sampai di pertengahan bulan Mei.
Perjalanan kapal "Spirit of Majapahit" ini dilakukan karena berlandaskan keterkaitan sejarah antara Jepang dan Majapahit. Sekretaris Umum Japan Majapahit Association, Takajo Yoshiaki mengatakan perjalanan Majapahit telah dibuktikan dengan adanya peninggalan-peninggalan di Jepang.
"Majapahit pernah ke Jepang pada abad ke-15. Di Okinawa ada surat dan keris. Itu menunjukkan (Majapahit dan Jepang) pernah mengadakan diplomatik," jelasnya.
Kapal ini direncanakan akan meramaikan fenomena Gerhana Matahari Total pada 9 Maret 2016 di Perairan Belitung. Kapal Majapahit tersebut akan membawa peneliti, wartawan, pelajar dalam negeri maupun luar negeri pada acara gerhana matahari itu.
Kapal Spirit of Majapahit dibuat di Pantai Slopeng oleh 15 perajin asal Sumenep itu memiliki panjang 20 meter, lebar 4,3 meter, dan tinggi sekitar 6 meter, berbahan kayu. Kapal tersebut pada tahun 2010 dan 2011 pernah mencoba berlayar ke Jepang tetapi gagal akibat taifun dan bencana tsunami.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.