Ki Enthus mengatakan, kegiatan yang dilakukan Bupati Purwakarta ini sarat makna. Alasannya, kegiatan ini merupakan bukti bahwa kebudayaan dapat mempersatukan semua suku bangsa di Nusantara. Apalagi Purwakarta telah banyak melakukan kegiatan berbasis seni dan budaya.
”Orang Jawa di Purwakarta juga banyak. Malam ini menjadi bukti bahwa Sunda dan Jawa bersatu, tidak seperti mitos selama ini yang seolah berseberangan,” ujar Enthus.
Ruang persaudaraan
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjelaskan, Festival Banyumasan sengaja dihelat untuk menciptakan ruang persaudaraan Sunda dan Jawa yang lebih luas. Banyak filosofi kehidupan yang mirip antara Sunda dan Jawa.
”Orang Jawa itu kan di mana-mana bersaudara, ada di Kalimantan mereka bersaudara, ada di Sumatera mereka bersaudara, termasuk ada di Tatar Sunda, mereka bersaudara,” kata Dedi.
Terhadap kegiatan budaya di Purwakarta ini apresiasi datang dari berbagai pihak. Akhir Desember, Federasi Teater Indonesia 2015 memberikan penghargaan kepada Bupati Purwakarta sebagai budayawan yang pemimpin.
Duta Besar Jerman untuk Indonesia George Witschel memuji konsep pengembangan desa wisata budaya dan sistem pendidikan di Purwakarta.
George menyatakan, konsep wisata budaya desa sangat baik dikembangkan untuk orientasi wisata secara holistik. Ia siap mengundang para turis Jerman datang ke Purwakarta.