Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berziarah ke Mausoleum Ho Chi Minh

Kompas.com - 21/01/2016, 10:21 WIB
PRESIDEN Ho Chi Minh berbaju hitam terbaring tenang di dalam kaca dengan wajah teduh. Kedua telapak tangannya terletak di atas paha. Seorang ibu sepuh berhenti di depan jasad Presiden Vietnam era 1945-1969 itu. Ia menunduk, memberi penghormatan dengan tangan menyembah di dada.

Sekitar tiga jam berada di kompleks Mausoleum Ho Chi Minh di pusat kota Hanoi, Vietnam, pertengahan Desember lalu, terasa betapa rakyat Vietnam sangat menghormati pemimpin besarnya, Ho Chi Minh. Ribuan warga mengantre ratusan meter dalam dua barisan untuk memberi penghormatan pada jenazah pemimpin revolusi Vietnam yang diawetkan dan disemayamkan di dalam mausoleum.

Kompas dan dua jurnalis dari Indonesia yang datang hari itu dalam rangkaian Indonesia Trade Fair and Business Forum di Hanoi untuk peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam beruntung. Diantar staf Kedutaan Besar Indonesia di Hanoi, petugas keamanan mausoleum mempersilakan kami masuk ke tengah antrean sekitar 200 meter dari mausoleum.

Tas dan kamera harus dititipkan di tempat khusus. Namun, telepon seluler dan dompet boleh dibawa. Semua barang bawaan harus masuk di mesin pemindai lebih dulu. Setiap pengunjung juga dipindai oleh petugas sebelum masuk dalam antrean.

Diperlukan waktu hanya 15-20 menit berada di antrean. Maklum, setiap orang hanya mempunyai waktu sekitar 30 detik untuk melihat wajah Paman Ho yang terbaring. Pengunjung harus tetap berada di dalam barisan yang terus berjalan mengelilingi peti kaca hingga keluar ruangan.

Pelajar sekolah dasar, rombongan para sepuh, keluarga, wisatawan asing, hingga rombongan prajurit militer, semua berjalan tertib dalam antrean yang dijaga ketat petugas militer.

Tak ada suara berisik. Hanya suara langkah kaki menginjak tangga mausoleum yang terdengar. Apalagi saat memasuki ruang redup tempat jasad disemayamkan. Semua konsentrasi tertuju pada sosok Ho Chi Minh yang disorot lampu temaram dalam tidur abadi.

Minta dikubur

Mausoleum terletak di tengah Lapangan Ba Dinh, tempat Ho Chi Minh mendeklarasikan kemerdekaan Vietnam pada 2 September 1945. Meninggal tahun 1969 pada usia 79 tahun, semasa hidupnya Paman Ho minta jasadnya dikubur. Akan tetapi, para pengikutnya menyemayamkan jenazahnya, terinspirasi oleh Mausoleum Lenin di Moskwa.

Pembangunan dimulai pada 2 September 1973 dan diresmikan pada 29 Agustus 1975. Di samping mausoleum terdapat kompleks istana Presiden Vietnam, tempat sehari-hari Paman Ho melakukan tugas kenegaraan.

Istana masih digunakan sampai saat ini sehingga pengunjung hanya bisa berjalan di sisi istana dan berfoto di samping istana. Namun, kompleks yang lain dibuka untuk umum.

Warga Vietnam gratis untuk melihat kompleks istana di belakang mausoleum tempat Ho Chi Minh beraktivitas. Sementara wisatawan asing perlu membayar 40.000 dong, sekitar Rp 30.000.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com