Menurut Arief, Indonesia harus menjadi pemimpin di regional ASEAN dan menuju ke global. Penghargaan dari ASEANTA dan UNWTO itu adalah bukti bahwa jika serius, tidak ada yang tidak bisa. Mengejar penghargaan, dengan segala kriteria itu, secara otomatis akan mendekatkan diri pada standar dunia.
"Ada 14 pilar yang kita pakai sebagai acuan, yang juga dijadikan alat ukur competitiveness index oleh World Economic Forum (WEF). Jadi, sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui. Membangun destinasi dengan standar dunia, membuat obyek wisata semakin bagus, bisa dikompetisikan di tingkat dunia dan berpotensi menang," jelas Arief.
Oleh karena itu, Menpar memproyeksikan untuk menyapu bersih ASEANTA Award tahun depan. Sekaligus menemukan destinasi baru yang akan diformat menjadi calon-calon jawara. "Sekaligus ajang kompetisi yang fair. Kita punya banyak potensi kok," sambungnya.
Menpar menyebut 10 destinasi unggulan yang akan menjadi 10 "Bali Baru", yaitu Toba, Sumatera Utara; Tanjung Kelayang, Belitung; Tanjung Lesung, Banten; Pulau Seribu, DKI Jakarta; Borobudur, Jawa Tengah; Bromo, Jawa Timur; Mandalika, Lombok; Labuan Bajo, NTT; Wakatobi, Sultra; dan Morotai, Malut.
Pengamat ekonomi yang juga founder MarkPlus, Hermawan Kertajaya, memperkuat asumsi Menpar Arief Yahya itu.
"Kalau brand equity kuat, maka ada beberapa benefit. Indonesia akan makin masuk consideration set para turis yang mau milih destinasi, terutama bagi yang belum punya awareness tinggi terhadap Indonesia," ujar Hermawan.
Lalu, lanjut Hermawan, country brand association Indonesia akan menjadi makin tajam sesuai dengan kategori awards yang diperoleh. "Ini sangat penting untuk masuk dalam segmen yang pas dengan kategori yang bersangkutan," katanya.
Di sinilah pentingnya memperkuat dan mempertajam branding Wonderful Indonesia di semua lini, termasuk memenangi persaingan di awarding.
Panitia ASEANTA juga memberi semacam "piagam penghargaan" dengan label "special recognition" kepada Sabah Malaysia dalam acara tersebut. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.