"Mari kita sukseskan pawai lampion, pada 20 Februari 2016," katanya di Singkawang, Kalimantan Barat, Minggu (24/1/2016).
Dalam kegiatan itu juga, menurut Tjitra, panitia sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 200 juta untuk di tiga kategori lomba, antara lain, hias lingkungan, hias rumah dan hias mobil.
Dia mengingatkan, bagi warga yang tempat tinggalnya di pinggiran kota untuk segera memberitahukan ke panitia agar panitia bisa meninjau dan memberi penilaian.
"Jika ada rumah warga yang berada di pinggiran kota, silakan hubungi panitia untuk melakukan peninjauan dan penilaian," tutur Tjitra.
Dalam pergelaran itu juga, panitia mengharapkan kepada Wali Kota Singkawang, supaya bisa mengajak semua SKPD dan masyarakat untuk bersama-sama ikut dalam pawai lampion.
Menurut Tjitra, toleransi antar-umat beragama perlu diciptakan. Sehingga tidak menimbulkan permasalahan sekecil apa pun.
"Mari kita jadikan ajang ini untuk melestarikan budaya yang ada di Singkawang. Dengan demikian, tentunya akan banyak wisatawan berkunjung ke Singkawang," tuturnya.
Tjitra melanjutkan, perayaan Imlek dan Cap Go Meh merupakan ajang untuk mempersatukan seluruh etnis dan budaya yang ada di Singkawang.
Untuk itulah, dia mengajak seluruh masyarakat menjadikan Singkawang sebagai kota yang hebat, sehingga semakin banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. "Mari kita perkenalkan Singkawang kepada dunia internasional," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.