Di dekat pintu masuknya pun terdapat replika buah durian. Seperti penjaga yang siap menyambut para pengunjung.
Lima lemari pendingin berada di dekat pintu masuk. Di dalamnya tersimpan olahan buah durian seperti es krim, pancake, dan jus. Replika durian juga berjajar terpajang di etalase dekat kaca. Bagi para pencinta durian, tempat ini layak disebut surga.
Saya langsung menyasar ke sebuah ruangan di sebelah kanan pintu masuk lalu kemudian duduk. Lembaran menu menunggu untuk dibuka.
Sebuah meja kecil dengan bangku empat buah siap mengantarkan lidah untuk menyeruput es krim durian. “Saya pesan Es Krim Duren Keren, Mas," kata saya.
Dari gambar yang ada di menu, kudapan bertekstur kasar ini serasa menyihir mata. Tak sabar menunggu pesanan datang.
Namun, Alan (31) sang pemilik Rumah Durian Harum menemani saya. “Ini menu es durian yang paling laku keras, Mas. Pengunjung yang datang suka pesan ini," katanya.
Tak berapa lama, segelas es krim durian yang saya tunggu-tunggu akhirnya tiba di meja. Warna cokelat dari susu kental membaluri kudapan dingin bertekstur kasar ini. Warna merah juga menghiasi es krim rasa vanila ini. Namun warna-warna itu kemudian bercampur.
“Es krim terbuat dari susu vanila mas. Warna merahnya dari sirup. Nah daging duriannya ini juga yang bikin istimewa. Legit mas," kata Alan kepada KompasTravel.
Dingin es dengan rasa durian yang legit membuat saya bergidik. Legit menjalari lidah yang mengicip sendok demi sendok. Perlahan es krim mencair dan memenuhi gelas.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan