Hutan ini merupakan rumah bagi delapan jenis primata, termasuk monyet yang memiliki hidung panjang (bekantan), dengan hidungnya yang panjang masyarakat sekitar menyebutnya dengan "monyet belanda" karena hidungnya yang mancung.
Pada saat menyusuri Sungai Sekonyer menuju tempat obyek wisata di TN Tanjung Puting ini berhati-hatilah dengan buaya, mereka sulit untuk dilihat tapi mereka ada di sekitar sungai.
Memang melihat aliran sungai ingin rasanya kita untuk berenang dan menikmati alam Taman Nasional ini.
Di kawasan Sungai Sekonyer ini sebagian sungai terkontaminasi dengan limbah tambang emas yang berada dekat dengan kawasan ini.
Tetapi jika sudah dekat dengan Camp Leakey kita akan menemui 2 jalur menuju Camp Leakey dan menuju kawasan tambang. Di kawasan Camp Leakey ini Sungai Sekonyer sudah tidak terkontaminasi limbah.
Di sini kita dapat melihat air sungai yang berwarna merah kehitam-hitaman bukan karena kotor, tetapi air sungai ini berwarna seperti ini karena rendaman alami dari akar akar pohon di sepanjang sungai.
Salah satu tempat menarik di Tanjung Puting adalah Camp Leakey, tempat pelestarian orangutan. Memang sebelum menuju ke Camp Leakey ini ada terdapat camp-camp lain seperti Tanjung Harapan, Pondok Tanggui, Camp Pondok Ambung, dan yang terakhir adalah Camp Leakey.
Camp ini merupakan yang terbesar dan dibangun pada tahun 1971. Tempat ini merupakan lokasi berlindung orangutan yang diselamatkan dari perburuan liar.
Camp ini akan selalu dijaga dan tetap penting karena orangutan merupakan spesies yang terancam punah, terancam oleh dampak deforestasi dan perdagangan ilegal hewan peliharaan.
Selain itu Pondok Tangui juga merupakan pusat rehabilitasi untuk orangutan yang pernah ditangkap. Di kedua pusat pelestarian ini, wisatawan akan mendapatkan kesempatan untuk melihat dari dekat primata menakjubkan ini dan belajar lebih banyak tentang bagaimana kita dapat melindungi orangutan yang terancam punah dari Pulau Kalimantan. (BARRY KUSUMA)