Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasakan Durian Vera... Legitnya Dapet! Manisnya Dapet!

Kompas.com - 30/01/2016, 09:36 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

AMBARAWA, KOMPAS.com - Kawasan Mijen dan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, selama ini dikenal sebagai kawasan penghasil buah durian yang cukup istimewa. Bahkan setiap tahunnya selalu digelar festival dan lomba buah durian, untuk mengadu rasa berbagai varietas buah durian yang ada.

Mengenai klaim durian terenak berasal dari Mijen dan Gunungpati ini, Penjabat (Pj) Bupati Semarang Sujarwanto Dwiatmoko membantahnya. Menurut Sujarwanto, buah durian terenak bukan dari Kota Semarang tapi durian dari Desa Brongkol, Kecamatan Jambu.

Ingin mematahkan klaim itu, Sujarwanto, Kamis (28/1/2016) mengajak rombongan pewarta mengunjungi "hutan durian" di Desa Brongkol. Salah satu yang dituju adalah kebun durian milik Amir Mahmud (65).

"(durian) Kota Semarang tewas! duren Gunungpati, duren Mijen lewat!" puji Sujarwanto, begitu mencecap satu pongge durian vera yang disuguhkan langsung oleh pemiliknya.

Sujarwanto lantas menceritakan, bahwa pada Festival Durian yang digelar di Mijen, Kota Semarang beberapa waktu lalu yang menjadi pemenangnya adalah durian asal Desa Brongkol, bukan durian Gunungpati atau durian Mijen.

"Legitnya dapet, manisnya dapet, ada pahitnya, lumernya juga dapet. Makanya pada festival durian kemarin, durian Brongkol yang menang," ungkapnya.

Durian yang memenangi Festival Durian tersebut bukanlah durian vera milik Amir Mahmud yang berada di Dusun Tabak Gunung Rt 04 Rw 04 Desa Brongkol. Sebab durian vera milik Amir selalu ditolak panitia ketika akan dilombakan.

"Sebenarnya sudah tiga kali ingin diikutkan, tetapi selalu ditolak. Alasannya kalau ikut lagi, yang lain pada kalah. Yang terakhir kemarin katanya dari bobot tidak memenuhi syarat. Padahal yang dilombakan itu ternyata rasanya," timpal Amir.

Di Desa Brongkol sendiri ada ratusan bahkan mungkin ribuan pohon durian dan tiap-tiap pohon mempunyai cita rasa tersendiri. Amir sedikitnya mempunyai 50 pohon durian. Setiap musim panen seperti bulan Januari ini, desa tersebut mendadak ramai karena diserbu pengunjung.

Mereka tidak hanya pecinta durian daerah sekitar, akan tetapi dari daerah seperti Kudus, Yogyakarta, Bandung, hingga Jakarta juga banyak. Rata-rata durian Brongkol dibanderol Rp 50.000 per buah. Namun khusus durian Vera harganya bisa mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per buah, tergantung besar kecilnya ukuran.

"Di tempat saya ada juga durian pak harto, durian manalagi, susu, jambon. Tapi yang istimewa memang durian vera. Secara fisik hampir sama dengan durian lainnya. Tetapi rasanya manis, legit, bercampur pahit. Kadar alkoholnya untuk durian vera pernah dites mencapai 160 persen," kata bapak tiga anak itu.

Memakai Nama Istri

Durian vera milik Amir adalah durian asli atau durian lokal Desa Brongkol. Ia ada di antara puluhan pohon durian milik Amir yang terbentang di lahan seluas tiga hektar. Tentang nama "vera" itu sendiri, ungkap Amir, adalah sebuah kebetulan belaka.

KOMPAS.COM/SYAHRUL MUNIR Amir Mahmud (65), warga Dusun Tabak Gunung Rt 04 Rw 04 Desa Brongkol, Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (28/1/2016), menunjukkan durian vera miliknya.
Ketika itu Amir diminta oleh perangkat desa untuk mengikuti lomba durian di Soropadan, Temanggung. Saat registrasi, panitia mengharuskan pemilik memberikan nama pada duriannya yang akan dilombakan.

Sedikit berpikir, ia kemudian menamai duriannya dengan nama istrinya dengan sedikit penyesuaian agar lebih menjual. "Istri saya namanya Paerah. Saya namai durian saya, vera, menagdopsi nama Paerah," kenang Amir.

Ketika di Soropadan, Amir hanya membawa dua buah durian. Banyak di antara pengunjung maupun peserta yang tidak menjagokan duriannya sebagai nominator, karena kalah ukuran dengan durian peserta yang lain.

Akan tetapi, saat pertama kali juri membelah durian Amir, aromanya begitu kuat dan saat juri mencicipi langsung mengacungkan jempot. "Akhirnya menjadi juara nasional dan kadar alkoholnya tidak ada yang bisa mengalahkan hingga saat ini,” kata Amir.

Pj Bupati Semarang Sujarwanto mengajak seluruh penggemar durian di Indonesia untuk mencicipi durian Brongkol dengan datang langsung ke tempatnya. Salah satunya adalah rumah durian milik Amir Mahmud yang diberi nama "Vera Duri Permata".

Sujarwanto mencetuskan bahwa Desa Brongkol adalah surganya durian atau sentra duriannya Jawa Tengah. "Kami bertanya kenapa festival durian justru tidak dipusatkan di Desa Brongkol saja? Saya yakin kalau ini digarap, akan menarik wisatawan untuk datang ke desa ini," kata Sujarwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com