Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapangan Terbang Diprediksi Memicu Peningkatan Kunjungan Wisata di Pulau Bawean

Kompas.com - 31/01/2016, 12:39 WIB
GRESIK, KOMPAS — Lapangan Terbang Harun Thohir di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang secara resmi mulai beroperasi pada Sabtu (30/1/2016) diprediksi memicu peningkatan kunjungan wisata di pulau yang terletak sekitar 150 kilometer sebelah utara Kota Surabaya itu.

Warga lokal berharap bisa menikmati tumbuhnya sektor wisata dengan menawarkan jasa sewa perahu, peralatan snorkeling, hingga menyediakan kuliner sea food, termasuk lobster hijau bambu khas Bawean.

Masturi (67), warga asli pulau Gili Noko di Bawean, menjelaskan, setiap wisatawan yang ingin snorkeling dikenakan tarif Rp 75.000 per orang. Tarif tersebut merupakan sewa perahu menuju lokasi snorkeling Rp 50.000 dan sewa satu paket kelengkapan selam Rp 25.000.

Ia berharap jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bawean meningkat sehingga warga pun punya penghasilan lebih.

Menurut dia, wisatawan akan dimanjakan dengan keindahan bawah laut Pulau Gili Noko dengan berbagai macam terumbu karang yang masih alami. Warga sekitar menyebutnya dengan nama khas Bawean seperti Karang Pasong, Karang Ce'et, dan Karang Menjangan.

Abdul Basith, warga Bawean, menuturkan, sebenarnya kunjungan wisata ke Bawean mulai ramai sejak Bawean ditetapkan sebagai obyek tujuan wisata pada 2013/2014. Ia menyayangkan selama ini semua fasilitas hanya terkumpul di Kecamatan Sangkapura.

"Beroperasinya lapangan terbang perintis itu diharapkan bisa membuat hotel dan penginapan juga tumbuh di wilayah Kecamatan Tambak. Kami berharap akan banyak investor masuk. Tempat makan yang layak semacam restoran masih belum ada di Bawean," ujar Basith.

Meski nanti menjadi tujuan wisatawan yang makin diminati, Basith berharap suasana religiusitas warga tetap terjaga dan masyarakat tetap memegang teguh norma-norma sosial. Tujuannya agar efek atau dampak negatif dari menggeliatnya wisata tidak terjadi di Bawean.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Gresik Suyono menuturkan, selama ini tujuan favorit wisatawan yang ke Bawean adalah Pulau Gili Noko, Gili Selayar, karena keindahan bawah lautnya.

"Ke Pulau Gili Noko kami cukup membayar sewa perahu Rp 35.000 per orang diantar dari dermaga Desa Sidogedungbatu," katanya.

Ia menuturkan, Pemerintah Kabupaten Gresik akan berperan aktif dalam mengembangkan dan mengenalkan pesona wisata Bawean. Potensi wisata di Bawean juga akan dikembangkan agar semakin menarik minat wisatawan domestik dari luar daerah maupun wisatawan asing untuk menikmati wisata alam dan budaya Bawean.

Pemkab Gresik juga siap membebaskan lahan untuk perluasan landasan pacu Lapangan Terbang Harun Thohir. Saat ini panjang landasan pacu 920 meter dan lebar 23 meter, rencananya panjangnya ditambah 400 meter.

Tujuannya agar bisa dilalui pesawat berkapasitas 40 penumpang. Saat ini landasan pacu baru bisa digunakan untuk pesawat berkapasitas 12 penumpang hingga 18 penumpang.

Sementara itu, pesawat yang melayani rute Surabaya-Bawean adalah Air Fast Indonesia, jenis twin otter. Tiket penumpang masih disubsidi pemerintah pusat, rute Surabaya-Bawean Rp 302.200 dan tiket Bawean-Surabaya Rp 240.200.

"Yang terpenting ini bisa menjadi solusi masalah transportasi ke Bawean," kata Suyono.

Selama ini jalur ke Bawean hanya ditempuh lewat laut dengan kapal cepat Express Bahari 8E, KM Natuna Ekpress, dan KM Gili Iyang melalui Pelabuhan Paciran, Lamongan.

Setiap kali terjadi gelombang tinggi lebih dari 2,5 meter, maka pelayaran Gresik-Bawean lumpuh. Akibatnya, banyak warga Bawean tertahan berhari-hari di Gresik. (Adi Sucipto Kisswara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com