Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Ini Ada Pasola, Ayo ke Sumba!

Kompas.com - 03/02/2016, 10:01 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

KOMPAS.com - Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur mempunyai tradisi ksatria yang unik, yaitu Pasola. Tradisi yang sudah berlangsung ratusan tahun ini diselenggarakan setahun sekali, bersamaan dengan dimulainya masa tanam.

Menentukan masa tanam biasanya dilakukan oleh para Rato atau pemuka adat dengan memperhitungkan penanggalan adat.

Tradisi ini dilakukan di Pulau Sumba bagian barat, dimana memiliki desa-desa adat yang melestarikan tradisi Pasola. Seperti, di daerah Kecamatan Kodi, Wanokaka, Lamboya, dan Gaura.

Pada tahun ini, tradisi pasola dilakukan pada bulan Februari. Berikut jadwal sementara tradisi Pasola yang dihimpun KompasTravel dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumba Barat.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Persiapan tampil.
Pasola Kecamatan Lomboya digelar Selasa, 2 Februari 2016. Sementara Pasola Kecamatan Kodi diadakan Rabu (24/2/2016), Jumat (26/2/2016), dan Sabtu (27/2/2016).

Pasola sendiri dilakukan setelah ritual pemanggilan nyale. Yaitu cacing laut yang hanya keluar setahun sekali, dan menjadi simbol kesuburan bagi masyarakat Sumba Barat. Setelah pulang dengan membawa banyak nyale, barulah masyarakat melakukan perang Pasola (Pasolawar).

Bagi masyarakat yang menganut kepercayaan Marapu, Pasola merupakan perayaan rasa sukur, sekaligus meminta kepada para dewa agar panen mereka satu tahun ke depan melimpah.

Pasola yang berasal dari kata “sola” yaitu tombak menurut bahas lokal, dan berawalan “pa” menjadikannya berarti permainan tombak. Di mana pemuda-pemuda desa saling menombak kubu lawannya dengan mengendarai kuda asal sumba.

Dengan mengikatkan kain tenun khas di kepalanya, mereka dengan cekatan melemparkan kayu panjang berujung tumpul ke kubu lawan.

BARRY KUSUMA Pasola, tradisi perang-perangan dengan menunggang kuda sambil menyerang lawan dengan lembing di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.
Tak jarang kayu tersebut melukai lawannya, tapi justru ini yang dinantikan. Setiap darah yang keluar dalam tradisi ini dipersembahkan kepada Dewa Bumi yang memberikan kesuburan bagi panen masyarakat selama setahun ke depan.

Walau demikian, para petarung pasola tidak pernah dendam atau dihukum setelah melukai lawannya. Semua kembali pada keadaan semula dengan damai.

Selain sebagai rasa syukur dan permohonan kesuburan, Pasola juga mempunyai kisah adat yang membalutnya. Yaitu tentang kisah cinta segitiga sang pemuka adat Umbu Dulla dengan istrinya Rabu Kabba yang menikah lagi dengan Teda setelah mendapat kabar burung, bahwa suaminya meninggal di perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

Jalan Jalan
10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com