Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Alam Bongo, Negeri dari Serpihan Mimpi

Kompas.com - 03/02/2016, 15:23 WIB
Kontributor Gorontalo, Rosyid A Azhar

Penulis

Pria ramah ini bersedia mengantarkan pengunjung ke bagian lain desa Bongo. Bahkan ia dapat mengantar ke puncak bukit yang terdapat masjid Walima Emas.

Di masjid ini pandangan mata bisa menyapu ke segala penjuru mata angin, ada birunya Teluk Tomini, punggung bukit yang berjejer, perkampungan warga yang damai dan kelokan jalan kecil meliuk di punggung bukit.

Uniknya, di puncak bukit kapur ini air berlimpah, meluberi kolam yang bisa digunakan siapa saja tanpa dipungut biaya. Bahkan Masjid Walima Emas pun sekelilingnya adalah kolam yang sejuk!

Sungguh aneh pada puncak bukit kapur yang gersang terdapat kolam yang airnya mengalir sepanjang tahun. Inilah berkat Tuhan bagi Bongo yang ramah dan taat.

Jauh sebelum Indonesia ada, di Bongo inilah pusat Linula Bubohu. Linula adalah kawasan otonom berdasar ikatan klan.

Bubohu adalah salah satu nama Linula di antara seratusan Linula di Kerajaan Hulondalo (Gorontalo) yang mulai sejak 1750 dengan Olongia (pemimpin) pertama Hilalumo Amay.

Pada 17 April 1889, Pemerintah Kolonial Belanda mengeluarkan Beslit tentang penghapusan kekuasaan raja dan membagi Bubohu dalam beberapa kampung. Raja terakhir yang memimpin Bubohu adalah Botutihe yang memerintah antara tahun 1884-1902. Selamat berlibur!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com