Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 04/02/2016, 11:06 WIB
EditorI Made Asdhiana
EKSOTISME Pulau Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat bukan sekadar sketsa gugusan pantai berpasir putih dengan keindahan matahari terbit dan matahari tenggelam.

Pulau ini juga dianugerahi Gunung Rinjani yang kaya ragam pesona geologi, alam, dan budaya. Harmoni tiga elemen yang bertaut menjadi sebuah kidung indah.

Kabut tipis belum sepenuhnya tersibak saat Kompas menyusuri Desa Sembalun Lawang, Lombok Timur, sebuah desa di kaki Gunung Rinjani, Rabu (27/1/2016).

Dari balik kabut, perlahan tampak gugusan bukit berselimut lumut hijau. Burung-burung liar terbang rendah di atas petak-petak sawah berundak.

Itulah sepenggal keindahan alam Desa Sembalun Lawang. Desa yang bisa ditempuh 2-3 jam perjalanan darat dari Kota Mataram ini kian unik karena dikelilingi tebing-tebing batu megah.

Para geolog menilai, dinding batu ini hasil pembekuan materi letusan atau lava yang dimuntahkan Gunung Rinjani ratusan tahun lalu.

Sembalun Lawang dengan ketinggian sekitar 1.156 meter di atas permukaan laut (mdpl), merupakan desa terakhir sebelum titik awal pendakian Gunung Rinjani (3.726 mdpl).

Selain Desa Sembalun Lawang, Desa Senaru di Kecamatan Bayan adalah pintu gerbang lain mencapai puncak Rinjani.

Amir Riis, pelaku wisata di Desa Sembalun Lawang, mengatakan, masyarakat setempat kini mengembangkan wilayah itu menjadi desa wisata. Salah satunya wisata pendakian ringan (light trekking) ke Bukit Pergasingan (1.700 mdpl).

Hanya butuh waktu sekitar tiga jam untuk mencapai puncak bukit ini. Di atas puncak, Anda bisa menikmati panorama menakjubkan Desa Sembalun dengan lanskap (bentang darat) Rinjani sebagai latar belakang.

Keindahan lain tersaji di Bukit Dan-daun. Di bukit ini, anda bisa merasakan sensasi memberi makan dan minum ratusan sapi yang akan datang berkumpul kala mendengar teriakan keras dari manusia.

Kesuburan alam Sembalun juga dimanfaatkan petani untuk menanam aneka sayur dan buah-buahan. Saat musim panen, wisatawan biasanya diajak memetik stroberi dan avokad.

Selain eksotisme alam, warisan budaya juga bisa dinikmati di Sembalun. Salah satunya adalah kompleks Desa Adat Beleq. Menurut Martawi, Ketua Lembaga Adat Sembalum Lawang, dari desa inilah peradaban Sembalun dimulai.

Desa Beleq artinya perkampungan kuno, rumah awal, desa paling tua, atau komunitas pertama. Rumah ini berjumlah tujuh buah dengan tujuh tangga masuk ke dalam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

KEK Lido Baru Diresmikan Jokowi, di mana Lokasinya?

KEK Lido Baru Diresmikan Jokowi, di mana Lokasinya?

Travel Update
Jalur Trekking Loh Buaya di Taman Nasional Komodo Dibuka 1 April 2023

Jalur Trekking Loh Buaya di Taman Nasional Komodo Dibuka 1 April 2023

Travel Update
DAMRI Buka Rute Baru, Bisa Langsung Ponorogo-Tangerang PP

DAMRI Buka Rute Baru, Bisa Langsung Ponorogo-Tangerang PP

Travel Update
Terbang ke Kuala Lumpur Bisa dari Bandara Kertajati, Mulai Mei

Terbang ke Kuala Lumpur Bisa dari Bandara Kertajati, Mulai Mei

Travel Update
Teluk Tekaka, Spot Wisata dengan Panorama Indah Mirip Pulau Padar

Teluk Tekaka, Spot Wisata dengan Panorama Indah Mirip Pulau Padar

Jalan Jalan
5 Tips Berwisata ke Hutan Kota GBK, Perhatikan Jam Buka

5 Tips Berwisata ke Hutan Kota GBK, Perhatikan Jam Buka

Travel Update
Panduan Transportasi Umum ke Taman Suropati, Naik Transjakarta dan KRL

Panduan Transportasi Umum ke Taman Suropati, Naik Transjakarta dan KRL

Travel Tips
Menikmati Pagi usai Sahur di Spot Riyadi, Yogyakarta

Menikmati Pagi usai Sahur di Spot Riyadi, Yogyakarta

Jalan Jalan
KEK Lido, Calon Wisata Baru di Bogor dengan Theme Park hingga Movieland

KEK Lido, Calon Wisata Baru di Bogor dengan Theme Park hingga Movieland

Travel Update
Panduan ke Hutan Kota GBK: Jam Buka, Fasilitas, dan Aturan Masuk

Panduan ke Hutan Kota GBK: Jam Buka, Fasilitas, dan Aturan Masuk

Travel Tips
4 Aktivitas di Taman Suropati Jakarta, Healing Sambil Baca Buku Gratis

4 Aktivitas di Taman Suropati Jakarta, Healing Sambil Baca Buku Gratis

Jalan Jalan
11 Juta Orang Indonesia Liburan ke Luar Negeri, Jokowi: Banyak Devisa Terbuang ke Negara Lain

11 Juta Orang Indonesia Liburan ke Luar Negeri, Jokowi: Banyak Devisa Terbuang ke Negara Lain

Travel Update
Pengalaman Keliling Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Akhir Hayatnya

Pengalaman Keliling Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Akhir Hayatnya

Jalan Jalan
Cara ke Hutan Kota GBK Naik MRT, KRL, dan Transjakarta

Cara ke Hutan Kota GBK Naik MRT, KRL, dan Transjakarta

Travel Tips
Meriahkan Ramadhan 2023, Supermal Karawaci Gelar Sejumlah Program untuk Pengunjung

Meriahkan Ramadhan 2023, Supermal Karawaci Gelar Sejumlah Program untuk Pengunjung

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+