Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rinjani, Harmoni Alam, Manusia, dan Tradisi

Kompas.com - 04/02/2016, 11:06 WIB
Regenerasi pemain gamelan juga kian sulit. ”Saat kecil, mereka berlatih. Namun, beranjak remaja, hampir kebanyakan merantau ke kota untuk melanjutkan sekolah atau bekerja,” ujar Zaenuri.

Walau tergopoh-gopoh, mereka tak menyerah dengan waktu. Ketua Kelompok Gamelan Gendang Beleq, Unam Zakaria (37), sadar, jika bukan mereka, tidak akan ada lagi yang mau menjaga seni tradisi Sembalun itu.

Upaya merawat warisan seperti yang dilakukan Kelompok Gamelan Gendang Beleq sesungguhnya wujud nyata culture diversity atau keragaman budaya, salah satu pilar taman bumi (geopark) yang konsep pengelolaannya kini diterapkan di kawasan Rinjani.

Pilar budaya itu saling bertautan dengan dua pilar lain, yakni geodiversity (keragaman geologi) dan dan biodiversity (keragaman hayati). Tahun ini, Rinjani tengah diusulkan masuk dalam jaringan geopark dunia.

Kendati bertumpu pada fenomena kegeologian, konsep pengelolaan taman bumi lebih menitikberatkan pada pelibatan masyarakat dalam menjaga warisan alam dan budaya. (Gregorius Magnus Finesso)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com