Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2016, 12:27 WIB
PEKANBARU, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau inginkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara mengenal berbagai destinasi wisata di Riau, sehingga mengubah cara pandang tentang provinsi itu.

"Selama ini orang di Riau terbius dengan sektor perkebunan dan migas (minyak dan gas bumi). Jadi, itu dikenal orang di luar provinsi ini dan nyaris melupakan potensi wisata," kata Kepala Disparekaf Provinsi Riau, Fahmizal Usman di Pekanbaru, Rabu (3/2/2016).

Padahal, menurut Fahmizal, Provinsi Riau miliki berbagai destinasi wisata, hanya saja belum dikembangkan secara serius seperti wisata alam di berbagai kabupaten/kota.

Di provinsi tersebut terdapat sedikitnya dua taman nasional yakni Taman Nasional Tesso Nilo dan memiliki Taman Nasional Bukit Tigapuluh yang miliki fungsi sebagai pusat konservasi flora dan fauna seperti harimau Sumatera, beruang madu, tapir serta lain-lain.

Lalu obyek wisata Bono terletak di Desa Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan atau di sepanjang Sungai Kampar dan Sungai Rokan. Saat musim pasang tinggi, gelombang Sungai Kampar mencapai hingga enam meter membentang dari tepi ke tepi dan tutupi seluruh badan dari sungai.

"Uniknya peristiwa ini terjadi setiap hari baik siang atau malam. Di dunia hanya terdapat dua, Riau dan Brasil. Hal ini tentu dapat menarik minat turis menuju obyek wisata itu seperti berselancar. Belum lagi Pantai Jemur di Rokan Hilir, Pantai Rupat di Bengakalis, Candi Muara Takus di Kampar dan lain sebagainya," ucapnya.

KOMPAS/ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN Peserta Lawatan Sejarah Nasional XII, yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, memasuki Istana Siak, Selasa (17/6/2014), di Siak, Riau. Istana Siak merupakan peninggalan Kerajaan Melayu Islam abad ke-16 hingga ke-20 dengan 12 sultan pernah bertakhta.
Fahmizal mengungkapkan, dalam rangka mewujudkan niatnya itu, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan terus melibatkan berbagai para pemangku kepentingan seperti asosiasi-asosiasi industri pariwisata lokal dan nasional serta kalangan media massa.

Seperti diketahui, selama ini Provinsi Riau memiliki beberapa andalan seperti minyak sawit mentah (CPO), migas dan industri kertas. Tapi dua sektor seperti ekspor CPO, kini terjadi penurunan setiap tahun.

"Akhirnya kita berpikir sektor pariwisata kita dorong untuk menggerakkan ekonomi masyarakat terutama tempatan dan salah satunya kita coba kenalkan dulu ke orang lain," katanya.

Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Riau menilai baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di Riau harus mengubah mental "proyek" di lingkungan kerja instansi tersebut dalam memperkenalkan destinasi wisata di berbagai daerah.

"Ini peluang besar, asalkan ada perbaikan serius pada jajaran dinas pariwisata. Bagaimana pun, kebijaksanaan ada di mereka. Maka dinas pariwisata harus serius berubah," kata Ketua DPD Asita Riau, Ibnu Mas'ud.

Apalagi, menurut Ibnu, Pelaksana tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman telah memberi amanah untuk memiliki strategi, agar bisa mendatangkan turis asing ke daerah itu karena setiap tahun tidak kurang dari 60 juta orang berkunjung ke kawasan Asia Tenggara.

TRIBUN PEKANBARU/MELVINAS PRIANANDA Nadine Chandrawinata (depan), suporter kehormatan WWF Indonesia, bersama sejumlah wisatawan berpetualang menyusuri sungai Nilo di dalam kawasan Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (14/4/2011). Menyusuri sungai merupakan satu di antara berbagai macam kegiatan ekowisata yang ditawarkan kepada para wisatawan yang berkunjung ke taman nasional tersebut.
Belum lagi, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman telah menambah 90 negara diberi fasilitas bebas visa kunjungan wisata dan Kementerian Pariwisata menargetkan penambahan fasilitas bebas visa bagi 80 negara pada tahun ini.

"Nanti totalnya ada 170 negara bebas visa. Kita minta Disparekaf untuk lakukan perubahan besar-besaran dengan tidak lagi berorientasi proyek atau segala macam, tapi pikirkan bagaimana parisawata di Riau itu maju," katanya.

"Karena orientasi pada proyek seperti dahulu dalam bekerja, itu hanya berlaku sesaat dan kita sangat sayangkan," tambah Ibnu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bukit Mongkrang Tawangmangu Kebakaran, Pendakian Ditutup Sementara

Bukit Mongkrang Tawangmangu Kebakaran, Pendakian Ditutup Sementara

Travel Update
International Yogyakarta 42k Marathon Diharapkan Perkuat Sport Tourism

International Yogyakarta 42k Marathon Diharapkan Perkuat Sport Tourism

Travel Update
Garuda Indonesia Online Travel Fair 2023, Diskon Tiket hingga 80 Persen

Garuda Indonesia Online Travel Fair 2023, Diskon Tiket hingga 80 Persen

Travel Update
BCA Tiket.com Travel Fair 2023, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

BCA Tiket.com Travel Fair 2023, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
Berburu Sunset di Rawa Pening Sembari Susur Sungai Naik Jip

Berburu Sunset di Rawa Pening Sembari Susur Sungai Naik Jip

Jalan Jalan
Promo Tiket Pesawat Vietjet Mulai Rp 0, Bisa Rayakan Festival Mooncake di Vietnam

Promo Tiket Pesawat Vietjet Mulai Rp 0, Bisa Rayakan Festival Mooncake di Vietnam

Travel Update
Patung Merlion di Singapura Akan Ditutup sampai Desember 2023

Patung Merlion di Singapura Akan Ditutup sampai Desember 2023

Travel Update
Jadwal MotoGP Mandalika 2023, Kurang dari Sebulan Lagi

Jadwal MotoGP Mandalika 2023, Kurang dari Sebulan Lagi

Travel Update
Rute ke Pantai Senggigi, Susuri Pesisir Barat Pulau Lombok

Rute ke Pantai Senggigi, Susuri Pesisir Barat Pulau Lombok

Travel Tips
Bikin Paspor Elektronik Kini Bisa di 102 Kantor Imigrasi Seluruh Indonesia

Bikin Paspor Elektronik Kini Bisa di 102 Kantor Imigrasi Seluruh Indonesia

Travel Update
Gunung Bromo Buka Lagi, Wisatawan Dilarang Injak Padang Sabana

Gunung Bromo Buka Lagi, Wisatawan Dilarang Injak Padang Sabana

Travel Update
Alasan Tak Ada Pasar Malam Sekaten Yogya, Dulu Strategi Penjajah Pecah Fokus Masyarakat

Alasan Tak Ada Pasar Malam Sekaten Yogya, Dulu Strategi Penjajah Pecah Fokus Masyarakat

Travel Update
Vredeburg Fair ke-9, Ada Agenda Sepedaan ke Museum hingga Konser Soegi Bornean

Vredeburg Fair ke-9, Ada Agenda Sepedaan ke Museum hingga Konser Soegi Bornean

Travel Update
Sepekan Setelah Diguncang Gempa, Maroko Mulai Didatangi Turis

Sepekan Setelah Diguncang Gempa, Maroko Mulai Didatangi Turis

Travel Update
5 Aktivitas yang Memicu Kebakaran di Gunung, Jangan Dilakukan

5 Aktivitas yang Memicu Kebakaran di Gunung, Jangan Dilakukan

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com