Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Imlek, Yuk Berkunjung ke Museum Benteng Heritage

Kompas.com - 05/02/2016, 14:34 WIB
Ersianty Peginusa Wardhani

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Menyusuri Pasar Lama Tangerang, Anda akan menemukan sebuah bangunan warisan budaya peranakan Tionghoa Tangerang yang sudah memasuki usia 300 tahun. Namanya Museum Benteng Heritage yang merupakan barometer museum kebangsaan mewakili berbagai etnis.

Apabila Anda menginjakan kaki ke Pasar Lama Tangerang, pemandangan Museum Benteng Heritage akan membuat Anda penasaran mengenai kisah apa yang ada di dalamnya.

Berlokasi di Jalan Cilame nomor 20, Pasar Lama, Tangerang, museum ini mulai beroperasi mulai pukul 10.00 sampai 17.00 WIB.

Tak hanya ingin mewakili budaya Tionghoa, Udaya Halim yang merupakan pendiri Museum Benteng Heritage juga ingin melestarikan bangunan yang kaya akan sejarah.

“Dengan didirikannya museum ini, saya ingin mengimplementasikan bahwa yang hanya bisa mempersatukan itu adalah kebangsaan. Dengan hal itu, setiap orang akan merasakan ini home. Serta, memberikan ruang untuk orang Tionghoa supaya mereka merasakan this is my home,” tutur Udaya Halim, Minggu (31/1/2016).

Tak heran, bila museum yang dikatakan sebagai barometer museum kebangsaan ini sering mendapatkan beberapa penghargaan yang terpampang di lantai satu museum.

Kompas.com/Ersianty Peginusa Wardhani Udaya Halim, pendiri Museum Benteng Heritage, di ruangan pribadinya dengan ragam jenis kamera yang dimiliki, Minggu (31/1/2016).
Udaya yang merupakan seorang kurator sekaligus pendidik juga bercerita kepada KompasTravel bahwa tujuan membangun Museum Benteng Heritage, ingin memberi pengetahuan tentang sejarah sehingga bisa belajar dari kegagalan.

“Museum tempat kemajuan, keberhasilan dan kegagalan, namun bukan berarti kita mau mengulang kegagalan, justru kita mau menghindar dari kegagalan,” katanya.

“Kalau kita tidak ingin generasi yang akan datang tidak mengulang kesalahan kita, maka kita mau mereka menjadi orang yang bijak. Bagaimana bisa mempelajari kesalahan bukan dari diri sendiri, tapi dari kesalahan yang pernah ada. Nah, itulah pentingnya museum untuk ke depan,” tambah Udaya.

Uniknya, pemandangan yang jarang Anda temui di museum ini adalah, setiap bulannya perkumpulan ibu-ibu selalu hadir untuk membicarakan apa yang ingin diciptakan, meliputi kegiatan yang berbau positif. Bukan untuk membicarakan uang, arisan, atau segalanya.

Kompas.com/Ersianty Peginusa Wardhani “Peranakan Tionghoa Warga Indonesia”, perkumpulan ibu-ibu yang selalu hadir tiap bulan di Museum Benteng Heritage, Minggu (31/1/2016).
Perkumpulan tersebut diberi nama “Peranakan Tionghoa Warga Indonesia”. Mereka yang datang saling membawa oleh-oleh dari rumah untuk saling dibagikan dan dinikmati bersama selama berkumpul.

Saat menyambut Tahun Baru Imlek, Museum Benteng Heitage akan meramaikannya dengan berbagai kegiatan misalnya ibu-ibu perkumpulan peranakan Tionghoa Indonesia akan menari poco-poco menggunakan kain dan kebaya encim untuk menunjukkan kepada anak muda supaya tidak malu atau minder.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com