Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Sorawolio Terbuat dari Batu Karang dan Putih Telur

Kompas.com - 09/02/2016, 08:41 WIB
Kontributor Baubau, Defriatno Neke

Penulis

BENTENG pertahanan di masa kejayaan Keraton Buton bukan hanya Benteng Baadia saja. Satu lagi benteng pertahanan untuk menjaga benteng Keraton Buton di bagian timur yakni Benteng Sorawolio.

Benteng ini terletak di Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Benteng Sorawolio berjarak sekitar 1 kilometer dari benteng Keraton Buton sebagai pusat pemerintahan Keraton Buton.

Benteng ini dibangun di masa Sultan Buton XIX yakni Sultan Sakiuddin Darul Alam di tahun 1712 sampai tahun 1750.

“Benteng ini sempat menjadi pusat pemerintahan Sultan Buton XX, Sultan Himayatuddin Muhammad Sayidi, karena benteng Keraton Buton saat itu sempat dikuasai Belanda. Di benteng ini, sultan kembali menyusun pasukannya untuk merebut kembali benteng Keraton Buton,” kata pemandu Wisata Benteng Keraton Buton, Sarman, Minggu (7/2/2016).

Menurut Sarman, pembangunan Benteng Sorawolio juga untuk menangkal serangan dari bajak laut yang sangat merajalela pada masa itu.

Secara umum, Benteng Sorawolio juga terbuat dari batu karang dan putih telur dengan tebal dinding sekitar satu meter dengan tinggi sekitar 6 atau 7 meter.

KOMPAS.COM/DEFRIATNO NEKE Benteng Sorawolio yang didirikan tahun 1712 menjadi benteng pertahanan dari Benteng Keraton Buton bagian timur. Hingga saat ini, benteng masih berdiri tegak. Benteng ini terletak di Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Bagian dalam benteng terdapat beberapa kuburan tua.
“Benteng Sorawolio ini bentuknya memanjang seperti membentuk huruf Arab yaitu huruf alif. Benteng ini juga mempunyai dua pintu gerbang dan juga beberapa meriam,” ujarnya.

Letak benteng ini berada di wilayah ketinggian sehingga dari atas benteng ini dapat dinikmati pemandangan laut Teluk Kota Baubau. Di dalam benteng hanya terdapat beberapa kuburan tua.

Namun benteng ini kurang mendapatkan perawatan, sehingga banyak rumput yang tumbuh di sekitar Benteng Sorawolio.

“Pintu utama benteng ini sangat sulit untuk dilalui. Ada juga wisatawan yang ingin melihat benteng ini, tapi sepi. Wisatawan ada yang ingin melihat dari luar saja,” ucap Sarman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com