Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inikah Penjual Gudeg Tertua di Yogyakarta?

Kompas.com - 09/02/2016, 18:11 WIB
Kontributor Travel, Adhika Pertiwi

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Yogyakarta selain terkenal dengan sebutan 'Kota Gudeg', kali ini juga terkenal dengan sosok penjual gudeg tua yang berusia hampir seabad. Nenek yang akrab disapa Mbah Lindu adalah penjual gudeg berusia 96 tahun yang belakangan menarik perhatian khalayak.

Sehari-hari Anda bisa menemuinya berjualan di Jalan Sosrowijayan, dekat dengan kawasan Malioboro, Yogyakarta. Dalam bahasa Jawa, nenek yang memiliki 15 orang cucu ini menceritakan kisahnya berjualan gudeg sejak zaman penjajahan Belanda.

"Saya jualan gudeg dari masih muda, nggak ingat tahunnya berapa, tapi pas itu kolonial (Belanda) masih ada di sini. Di kampung saya dulu memang banyak yang jualan gudeg, jadi ya memang sudah jalannya," ujar nenek berpostur kecil ini.

Area tempat tinggal Mbah Lindu di daerah Klebengan, Sleman memang terkenal dengan kampungnya penjual gudeg. Tak jauh dari Klebengan, juga ada warung gudeg Yu Djum yang cukup terkenal. Sesuai cerita Mbah Lindu, dia sudah mulai berjualan gudeg lebih dulu daripada gudeg Yu Djum.

"Saat suami saya masih hidup, biasanya dia bantu saya untuk anter jemput jualan. Dulu belum ada angkutan seperti sekarang, jadi kami jalan dari rumah bawa tenggok berisi gudeg sambil  bawa obor karena masih gelap," ujar perempuan berputra lima ini.

Tribun Jogja/Hamim Thohari Gudeg olahan Mbah Lindu, Yogyakarta
Lucunya, pasangan ini kadang berlari sambil bawa gudeg dari Klebengan ke Sosrowijayan. "Kami cepat-cepatan siapa yang sampai duluan, lari-lari sambil bawa perkakas jualan, seperti lomba," kata nenek bernama asli Setyo Utomo ini.

Meski usianya sudah lebih dari 90 tahun, Mbah Lindu masih memiliki daya ingat yang tajam saat mengisahkan masa lalunya.

"Tua-tua begini, saya tetap harus kerja, kalau nggak jualan badannya malah sakit," katanya sambil terkekeh.

Dalam keseharian berjualan gudeng, Mbah Lindu dibantu oleh putri bungsunya, Ratiah (50). "Simbok memang tidak pernah libur jualannya, kalau Lebaran pun hanya libur hari pertama. Sehari-hari jika jualan sudah selesai, siangnya sudah memasak lagi untuk gudeg yang akan dijual hari berikutnya," ujar Ratiah.

Di rumah, Mbah Lindu akan meracik resep gudeg, krecek, dan lauk pendamping lainnya yang kemudian dimasak dengan kayu bakar.

Selain liputan media, gudeg Mbah Lindu semakin laris didatangi wisatawan maupun warga Yogyakarta yang penasaran dengan sosok ini. Tak jarang mereka berlama-lama makan sembari ngobrol dengan Mbah Lindu.

Bagi Anda yang tertarik menikmati makanan khas Yogyakarta sambil berbincang dengan Mbah Lindu, silakan kunjungi di poskamling depan Hotel Grage Ramayana, Jalan Sosrowijayan, Yogyakarta.

Gudeg Mbah Lindu buka mulai dari jam 05.00 - 10.00 WIB dengan harga per porsi mulai dari Rp 15.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Travel Update
Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com