Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Watu Timbang Raung di Flores, Tempat Mengadili Orang yang Berutang

Kompas.com - 14/02/2016, 08:16 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

Sambil melihat keunikan batu tersebut, saya bersama dengan sejumlah warga menikmati suara burung yang masih terjaga dengan baik. Sesudah itu, saya menggali informasi dari beberapa warga terkait dengan kisah Watu Timbang Raung.

Mereka meminta saya untuk bertemu dengan mantan Kepala Desa Rego yang mengetahui kisahnya. Lalu, Kamis malam (4/2/2016) saya bertamu dengan rumah mantan kepala Desa. Saya disambut dengan ramah sesuai budaya setempat serta menyuguhkan saya kopi Arabika khas Kampung Rego.

Sambil meneguk kopi khas Kampung Rego, mantan Kepala Desa Rego, Abraham Lega, kepada KompasTravel, Kamis (4/2/2016) di kediamannya mulai bertutur.

Pada zaman dulu, kurang tahu persis tahunnya, sebagaimana dikisahkan leluhur dan orangtua-orangtua di wilayah Kampung Kengko dan Rego serta kampung tetangga sekitarnya bahwa ada seorang laki-laki berambut panjang memiliki banyak utang padi.

Sang pemilik padi terus menagih utang, namun orang itu tidak sanggup membayarnya. Tahun demi tahun, utang padi terus bertumpuk. Orang itu tak sanggup membayarnya.

Abraham mengisahkan, suatu hari pemilik padi menagih lagi kepada orang itu, tetapi orang itu tidak sanggup membayarnya. Lalu, pemilik padi menghukum orang itu dengan disaksikan banyak orang dengan menyuruh naik ke atas batu yang tingginya ratusan meter.

Di batu itu ada cabang berbentuk meja. Pemilik padi menyuruh orang itu agar naik ke batu sampai di cabang yang berbentuk meja. Sang pemilik meminta kepada orang yang berutang itu untuk membawa Nio (isi kelapa tua), Leke (Tempurung), dan sisir serta Wae (air).

Saat itu, lanjut Abraham, sebagaimana dikisahkan oleh orangtuanya, jika orang yang berutang itu mampu sampai ke batu meja itu serta melakukan Rono (membersihkan rambutnya dengan air kelapa) maka utangnya lunas. Waktu pemilik pai berpikir bahwa orang yang berutang itu pasti jatuh.

Ternyata, orang yang berutang itu sanggup menggapai batu meja tersebut serta membasahi rambutnya dengan air kepala. Dia duduk di batu meja itu sambil membasahi rambutnya dengan air kelapa.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Kemegahan Watu Timbang Raung di wilayah Kengko-Rego, Desa Rego, Kecamatan Masang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Watu Timbang Raung adalah tempat mengadili orang yang memiliki utang.
Semua orang yang menyaksikan peristiwa itu heran dan kagum dengan kekuatan yang dimiliki oleh orang berutang. Ternyata dia tidak jatuh.

Abraham mengisahkan, saat itu juga sesuai janji dari pemilik padi bahwa utang padinya terhapus dan sesudah menyelesaikan tugasnya, orang yang berutang turun dari batu itu disambut gembira oleh seluruh warga yang menyaksikannya. Namun, batu berbentuk meja itu sudah jatuh akibat guncangan gempa beberapa tahun silam.

“Begitulah kisah misterius dari Watu Timbang Raung yang hingga kini masih dikisahkan oleh semua orang di seluruh Manggarai Barat,” kata Abraham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com