Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cap Go Meh, Inilah Tiga Tradisi Unik di Sumsel

Kompas.com - 18/02/2016, 13:25 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di Sumatera Selatan saat Cap Go Meh terdapat beberapa tradisi atau cerita yang telah dipercaya oleh masyarakat Tionghoa yang turun temurun.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan Irene Camalyn Sinaga mengatakan tradisi serta legenda terkait perayaan Cap Go Meh menjadikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Tionghoa di Kota Palembang, luar kota hingga luar negeri.

Berikut beberapa kisah dan tradisi yang berkaitan dengan Cap Go Meh di Sumatera Selatan dikutip dari siaran pers yang diterima KompasTravel di Jakarta, Selasa (16/2/2016).

Enteng Jodoh di Pulau Kemaro

Saat perayaan Cap Go Meh ada kisah menarik untuk diikuti di Pulau Kemaro. Banyak yang percaya, bila setiap perayaan Cap Go Meh datang ke Pulau Kemaro, maka hubungan asmaranya akan menjadi langgeng dan menjadi jodoh.

Lepas Burung

Irene mengatakan hal unik lain yang terkait dengan perayaan Cap Go Meh di Sumatera Selatan yakni melepaskan burung. Bagi masyarakat Tionghoa, melepas burung dapat mengurangi karma buruk dan memperlancar rezeki.

Sebelumnya, doa kepada Tuhan dipanjatkan terlebih dahulu. Masyarakat Tionghoa mempercayai semakin banyak burung yang dilepas, semakin enteng pula dosa yang ditanggung.

Bakar Uang

Tradisi unik lainnya terkait dengan perayaan Cap Go Meh adalah tradisi membakar uang-uangan. Tradisi ini kerap dilakukan oleh masyarakat Tionghoa terutama yang menganut ajaran Tri Darma (Budhisme, Khonghucu dan Taoisme).

Setiap kali melakukan persembahyangan mereka menyediakan sam seng, tiga makanan berjiwa dari udara, air dan daratan. Selain itu juga membakar kertas yang berupa uang-uangan bagi arwah leluhurnya.

Uang ini terbagi menjadi dua kategori yakni uang emas (Kim Coa) dan uang perak (Gin Coa). Uang emas diperuntukkan bagi dewa-dewa sementara uang perak diperuntukkan bagi arwah leluhur ataupun orang tua yang sudah meninggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com