Menjajal tete alu, entah sebagai penari atau penggerak bilah bambu, sama sekali bukan perkara mudah bagi pemula seperti kami.
Menikmati tete alu dan memandang Labuan Bajo dari ketinggian sungguh menghadirkan perasaan berbeda. Ada kegembiraan yang menular saat menyaksikan para penari bergerak lincah dan penggerak bilah-bilah bambu berkonsentrasi menggerakkan bilah-bilah bambu yang menimbulkan irama ritmis.
Sayang, waktu kami terlalu sempit. Kalau saja cukup waktu, masih banyak pesona alam yang ingin kami nikmati di Liang Ndara, seperti menyusuri Hutan Mbeliling yang menyimpan keanekaragaman hayati dan satwa endemik. Ada burung nuri, gagak flores, kehicap flores, dan serindit flores.
Atau bisa juga tinggal sejenak di Kampung Cecer, menikmati waktu yang lesap di antara alam yang sunyi. Menyaksikan aktivitas sehari-hari masyarakat, memetik kopi, memecah kemiri, dan menumbuk kopi manggarai agar siap diseduh untuk menemani detik yang berganti menit tanpa ketergesaan.
Labuan Bajo memang tak hanya laut dan langit biru.... (Dwi As Setianingsih)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.