Tradisi puncak ini akan dipenuhi ribuan orang tepatnya di padang rumput atau savana Lahigalang. Akan ada puluhan pemuda dari 10 dusun/paraingu yang beradu ketangkasan mengendalikan kuda dan menombak lawannya dengan lembing tumpul.
Disbudpar Sumba Barat memprediksi wisatawan akan membeludak seperti tahun-tahun sebelumnya. Seperti di beberapa lokasi yang sudah diselenggarakan Pasola lebih dulu, yaitu Lamboya dan Gaura pada awal Februari 2016.
"Prediksinya akan membeludak di atas 2.000 orang. Lapangan pun biasanya penuh bahkan banyak yang tidak bisa nonton. Mereka telah menginap mayoritas satu hari sebelumnya, karena banyak rangkaian adat juga sebelumnya," ujar Anisa.
Anisa menjelaskan, sejak dua minggu lalu masyarakat Wanokaka dan sekitarnya melakukan rangkaian adat termasuk pantangan-pantangan agar Pasola berjalan dengan lancar. Seperti dilarang membangun rumah, berpesta, hingga bermusik.
Penetapan ini dilakukan kurang dari satu minggu sebelum Pasola, dengan melihat tanda-tanda alam yang muncul seperti bulan yang paling terang, dan beberapa jenis tanaman yang mulai tumbuh.
"Jika meleset sedikit saja nyale atau cacing laut di pantai tidak keluar, akibatnya Pasola pun tidak sempurna, dan hasil panen ke depan diprediksi akan buruk," ujarnya.
Maka sejak ditemukannya tanggal pasti itulah, mulai dilaksanakan upacara-upacara adat yang sakral.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.