Menurut Wismo, Curug Cimahi cukup potensial untuk menyerap wisatawan dari Timur Tengah. ”Di negara mereka kan jarang ada destinasi wisata air terjun dan hutan. Ini tentu bisa menjadi peluang yang bagus,” ujarnya.
Namun, ungkap Wismo, untuk mengembangkan kawasan Curug Cimahi sebagai obyek wisata harus dilakukan dengan sangat berhati-hati agar tetap mempertahankan ekosistem hutan. Keasrian alam yang menjadi daya tarik kawasan itu bagi pengunjung sehingga perlu dijaga.
”Orang datang kemari karena alamnya masih asli. Jadi, kami tentu akan mempertahankan itu sekalipun akan membangun beberapa infrastruktur di sekitar lokasi,” ujar Wismo.
Pengembangan kawasan Curug Cimahi juga turut berdampak terhadap perekonomian warga sekitar. Sejumlah kedai milik warga berjejer di pinggir jalan di dekat pintu masuk Curug Cimahi.
Selain itu, semakin banyaknya jumlah pengunjung juga dimanfaatkan warga sekitar untuk menyediakan lahan parkir.
Walaupun jumlah pengunjung terus meningkat, bukan berarti tak ada kekhawatiran pada masa depan Curug Cimahi.
Alih fungsi lahan di kawasan hulu dapat menjadi ancaman yang nyata. Semakin sedikitnya daerah tangkapan air akan berdampak pada berkurangnya debit air.
Jika air tak lagi mengalir, tentu pelangi tidak akan menghampiri Curug Cimahi. Semoga hal ini tidak terjadi agar keindahan tersembunyi air terjun pelangi tetap abadi. (Tatang Mulyana Sinaga)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.