Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bengkulu Pusatkan Pengamatan Gerhana di Benteng Marlborough

Kompas.com - 26/02/2016, 13:07 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, mengatakan pusat pengamatan Gerhana Matahari Total (GMT) di daerah itu akan dipusatkan di Benteng Marlborough.

"Kami akan memberitahukan ke seluruh masyarakat Bengkulu untuk bersama-sama berkumpul menyaksikan fenomena alam ini yang berpusat di Benteng Marlborough,” kata Ridwan Mukti, di Bengkulu, Kamis (25/2/2016).

Selanjutnya, gubernur juga menyatakan akan menggelar salat gerhana matahari di lokasi yang sama. "Kita akan menggelar salat gerhana di sana," ujarnya. (Baca: Wisatawan Bisa Menikmati Gerhana Matahari di Seluruh Indonesia)

Peristiwa langka yang terjadi pada 9 Maret 2016 itu dipusatkan di Benteng Marlborouh karena lokasi tersebut merupakan satu tempat bersejarah perlawanan masyarakat Bengkulu melawan penjajah.

Banyak paket wisata ditawarkan jasa wisata di Bengkulu untuk menyaksikan GMT di daerah itu. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, wilayah barat Indonesia akan lebih cerah saat terjadinya GMT pada 9 Maret termasuk Bengkulu. (Baca: Menyelam dan Pesta "Barbeque" di Bengkulu, Paket Wisata GMT)

Peluang hujan di wilayah barat Indonesia lebih kecil daripada wilayah timur sehingga peluang terlihatnya gerhana matahari lebih besar.

Benteng Marlborough merupakan bangunan kokoh peninggalan Inggris yang dibangun pada 1713 hingga 1719 pada masa kepemimpinan Gubernur Joseph Collet. Nama benteng ini menggunakan nama seorang bangsawan dan pahlawan Inggris, yaitu John Churchil, Duke of Marlborough I.

Benteng ini tergolong terbesar di kawasan Asia. Peninggalan sejarah ini memiliki daya tarik yang besar karena kelangkaannya. Benteng ini dulunya merupakan pusat pemerintahan kolonial Inggris yang menguasai Provinsi Bengkulu selama lebih kurang 140 tahun (1685-1825).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com