Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geliat Wisata Desa Penghasil Gerabah

Kompas.com - 02/03/2016, 10:03 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Sinar matahari terasa membakar kulit saat kami melintasi jalan kecil di Dusun Klipoh, Desa Karang Anyar, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pekan lalu. Sejak masuk dari jalan utama, geliat para pengrajin gerabah mulai terlihat dari hasil-hasil kerajinan yang terpajang.

Di sekitar jalan kecil itu, gerabah-gerabah hasil olahan penduduk Dusun Klipoh bisa terlihat. Ada yang sedang dibakar, dibiarkan terkena sinar matahari maupun baru saja selesai dibentuk oleh tangan-tangan terampil dari penduduk dusun.

Di dekat ujung jalan, anak-anak kecil berbaju ungu tampak berduyun-duyun menghampiri salah satu rumah pengrajin gerabah. Mereka tampak berbaris untuk segera melihat perajin gerabah membuat gerabah.

(Baca: Mau Buat Gerabah seperti Demi Moore di Film"The Ghost"? Datang ke Sini...)

Anak-anak yang datang itu berasal dari Kelompok Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dian Kartini Kota Magelang. Salah satu guru pendamping PAUD Dian Kartini, Nur (30) mengatakan mengajak anak-anak datang ke Dusun Klipoh untuk belajar mengenal gerabah.

"Ini kegiatan outbond rutin sebulan sekali. Kadang pergi ke pembuatan gerabah, pembenihan ikan," kata Nur saat ditemui KompasTravel di Galeri Komunitas milik Supoyo pekan lalu.

Ia menceritakan, mengajak anak-anak ke Klipoh agar anak-anak tahu seperti apa dunia pekerjaan yang digeluti oleh masyarakat yang ada di Jawa Tengah. Di Klipoh, anak-anak bisa mencoba membuat gerabah.

"Biar anak-anak tahu cara pembuatan dan bahannya. Jadi mereka di sini praktek dan bisa bawa pulang hasil buatan mereka," ungkap Nur.

KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Hasil-hasil kerajinan gerabah di Kampung Klipoh, Desa Karang Anyar, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (24/2/2016).
Desa perajin gerabah

Di sudut-sudut Dusun Klipoh sangat mudah menemukan kerajinan gerabah. Di gang-gang kecil, hasil-hasil gerabah terparkir seadanya. Jerami dan bambu kering alat bakar juga terlihat bersandar di dinding rumah penduduk.

Saroyah (48) adalah perempuan yang sehari-hari bekerja membuat gerabah yang nantinya akan dijual ke warung-warung sekitar Muntilan. Ia mulai membuat kerajinan dengan bentuk apapun tergantung keterampilan yang dimiliki.

"Di sini bisa bikin apa saja, misalnya mangkuk, stupa candi, wajan, kendi, guci, dan anglo. Membentuk apa saja tergantung tekanan tangan," kata Saroyah kepada KompasTravel saat ditemui di halaman rumahnya, Rabu (24/2/2016) siang.

Perempuan yang telah membuat gerabah selama delapan tahun ini mengatakan, rata-rata perajin gerabah di Kampung Klipoh adalah perempuan, sementara laki-laki bertugas sebagai pencari kayu bakar, jerami, dan menyiapkan tungku pembakaran.

Ia menyebutkan, di Dusun Klipoh terdapat 200 perajin gerabah yang setiap hari memproduksi gerabah. Perajin gerabah di Dusun Klipoh memanfaatkan halaman dan teras rumah untuk membuat gerabah.

Mata pencaharian di sebuah dusun yang kerap diucapkan Nglipoh ini ternyata menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara untuk datang ke dusun yang berada di barat daya Candi Borobudur, Jawa Tengah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com