Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Angkringan" di Bintaro Ini Sajikan Sate Jepang Berpadu Onigiri

Kompas.com - 03/03/2016, 15:08 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia punya sate Madura dan Padang, tetapi sate yang tak kalah lezatnya untuk lidah orang Indonesia ialah Yakitori atau sate khas Jepang.

Di Bintaro sektor sembilan, tepatnya di awal Jalan Senayan Utama HB 1 Nomor 5 terdapat gerobak seperti angkringan yang berhiaskan tirai merah dan lampion-lampion yang bergantungan. Berdekatan dengan Jalan Maleo, gerobak bernuansa Jepang ini berada di depan bengkel besar yang tutup pada malam hari.

Sate tersebut tidak begitu berbeda dengan sate pada umumnya, hanya memiliki bumbu yang khas seperti daerah asalnya. Marhali, sang pemilik kedainya mengatakan bahwa daging ayamnya dipih dari ayam yang berusia tidak terlalu tua, agar mendapatkan daging yang empuk.

“Selain bumbunya yang khas Jepang, dagingnya juga dipilih dari ayam yang muda namun sudah besar. Dan dipisah dari lemak atau gajihnya, jadi kita pakainya hanya kulit, daging paha, daging dada, dan tulang muda,” ujar Marhali, saat ditemui KompasTravel di kedai Sate Jepang Hachi Yakitori Bintaro miliknya, Selasa (1/2/2016)

Berbeda dengan sate madura yang menggunakan lemak, sate ini sama sekali tidak menggunakannya. Marhali menambahkan, yakitori sendiri memang tidak menggunakan lemak sama sekali. Kulitnya pun dipisahkan dari lemak, agar mendapat tekstur yang renyah setelah dibakar.

Terdapat empat hidangan di kedai sate jepang ini berdasarkan bagian penggunaan ayam yaitu daging paha, daging dada, kulit, dan tulang muda. Yakitori kulit menjadi menu yang paling banyak dipesan para pelanggan. Menurut Marhali sendiri, karena banyak yang menyukai tekstur renyahnya setelah dibakar.

Satu porsi yakitori atau sate Jepang campur seharga Rp 12.000 bisa Anda pesan untuk mencicipi semua jenis yakitori yang dijual. Ayam dibalut saus ala Jepang dengan taburan bubuk cabai di pinggirnya. Tidak lupa onigiri tuna seharga Rp 6000 menjadi pelengkap yang paling pas.

Bumbu yang gurih namun manis, serta teksturnya kental seperti sagu. Bumbu khas tersebut menutupi daging paha yang sangat lembut. Untuk yang suka daging dengan tekstur lebih padat, dapat memesan bagian dada. Sedangkan Yakitori kulit memang terasa renyah, bercampur gurih dan manisnya saus terasa sangat pas.

Onigiri yang disajikan ternyata dibakar bersama satenya, juga diolesi bumbu yang sama saat di pembakaran. Nikmat dimakan saat panas, begitu turun dari pembakaran. Ketika dibelah mengeluarkan asap tipis dengan potongan gilingan daging tuna yang kemerahan di dalamnya.

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Kelezatan sate Jepang Yakitorinya sudah tersohor, gerobak bernuansa Jepang ini berada di depan bengkel besar yang tutup pada malam hari. Tepatnya di awal Jalan Senayan Utama HB 1 nomor 5, Bintaro Sektor 9.
Sang pemilik yang sebelumnya menjadi juru masak di sebuah restoran Jepang membawa menu tersebut menjadi peluang usahanya. Keluar dari pekerjaannya sebelumnya membuatnya fokus untuk mengembangkan usaha tersebut. Terhitung hingga sekarang terdapat enam cabang yang tersebar di Jakarta dan Yogyakarta.

Dalam satu hari tempat ini dapat menghabiskan sepuluh hingga 20 kilogram daging ayam segar. Sedangkan onigiri diproduksi 30 hingga 50 buah dalam satu harinya.

Buka mulai pukul 18.00 WIB dengan empat karyawan, hingga tutup pada pukul 12.00 WIB. Mayoritas pembelinya adalah kalangan pekerja yang pulang dan penduduk sekitar Bintaro. Masuk ke jam malam sekitar pukul 21.00, mayoritas pengunjung merupakan anak muda yang datang bersama temannya.

Fajar, salah satu warga Ciledug yang merupakan pelanggan sate Jepang ini mengatakan menu favoritnya di sini ialah Yakitori kulit.

“Yakitori kulitnya ranyah, pas banget sama bumbunya yang gurih,” ujar Fajar.

Jika Anda ingin mengunjungi kedai Sate Jepang ini, hindari jam makan malam, karena selain tempat duduk lesehan yang penuh, Anda pun akan bingung mencari tempat parkir. Karena banyak mobil yang antre untuk membeli. Buka setiap hari, hanya libur dua kali selama satu bulan, biasanya pada hari Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com