Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Canyoning"... Uji Nyalimu di Sini!

Kompas.com - 03/03/2016, 19:22 WIB
Nur Desilawati

Penulis


KOMPAS.com
 – Dengan bantuan seutas tali, Isro Adi (27) dan dua kawannya menuruni tebing berketinggian 45 meter. Setapak demi setapak, mereka turun beriringan dengan air yang jatuh dari puncak tebing, tempat mereka menambatkan pangkal tali. Bila pijakan dan pegangan terlalu licin atau curam, ada juga saatnya mereka harus bergelantungan pada tali.

Usai berjibaku dengan tebing licin dan air, tiga orang bersekawan itu pun tiba di sebidang telaga, tempat air terjun berlabuh sebelum melanjutkan alirannya ke anak-anak sungai. Di lokasi tertentu yang memiliki pijakan menjorok di atas telaga, mereka bisa membuat variasi aktivitas dengan melompat ke air dari ketinggian.

"Itulah canyoning," ujar Isro tentang aktivitasnya, Rabu (24/2/2016).

Lelaki yang juga aktif di komunitas Canyoning Indonesia (Canyoning ID) ini mengaku sudah melakukan canyoning di 12 curug—air terjun—berbeda di kawasan Gunung Slamet, Jawa Tengah.

"Ada kepuasan tersendiri saat saya bisa melangkahkan kaki di tempat-tempat yang belum pernah dijejaki orang lain, (termasuk) menyusuri tempat-tempat yang ekstrem," lanjut Isro.

Bonus dari kegiatan yang menguras nyali itu, lanjut Isro, adalah keindahan pemandangan—mulai dari cahaya dari celah kanopi hutan sampai formasi batuan yang tak biasa—di ketinggian, dengan gemericik air sebagai suara latarnya. Foto-foto menjadi saksi pengalaman Isro dan kawan-kawan, berupa gambar alam diselingi foto diri saat mereka beraksi.

Praktis

Aktivitas ekstrem tak bisa dipisahkan dengan banyak peralatan teknis dan pengaman. Untuk canyoning, misalnya, Isro dan kawan-kawan harus membawa minimal tali pipih (kernmantle), tali yang diikatkan pada pinggang (harness), tas anti-air (dry bag), dan pengait besi (carabiner). Karenanya, tambahan peralatan lain, termasuk untuk fotografi, harus benar-benar diperhitungkan biar tak menambah beban.

Untuk aktivitas ekstrem dan sarat peralatan, peranti potret-memotret sebaiknya berbobot ringan, praktis dibawa, tetapi tetap berkualitas. Lebih baik lagi bila alat yang dipakai memang dirancang untuk keperluan aktivitas luar ruangan, setidaknya lengkapi dengan pelindung—terhadap air, debu, atau guncangan—dan pengaman tambahan seperti tali pengait ke badan.

Saat ini, ada banyak alternatif alat fotografi yang bisa dipakai untuk kegiatan ekstrem, mulai dari kamera outdoor sampai ponsel berkamera. Isro, misanya, mengaku memilih memakai ponsel berkamera untuk mengabadikan aktivitasnya.

"Ringan," ujarnya.

Meski begitu, bobot ponsel—yang berpengaruh pada kemudahan memegang—saja tak cukup bagi Anda penikmat olahraga ekstrem sekaligus fotografi. Ponsel berkamera untuk aktivitas ini sebaiknya juga punya ukuran resolusi tinggi—tak terkecuali kamera depan—demi kualitas gambar sekalipun ada banyak pergerakan saat pengambilannya.

Dok Oppo Pebalap F1, Rio Haryanto (kanan), dan artis Isyana Sarasvati tengah berfoto diri (selfie) memakai produk Oppo

Bagi Anda penggemar selfie alias foto diri memakai ponsel berkamera, aktivitas ekstrem tak perlu juga jadi penghalang. Fitur kamera, selain resolusi, jadi kunci untuk memastikan foto selfie Anda tak ala kadarnya. Jangan salah, ponsel berkamera keluaran terbaru sudah mengadopsi banyak fitur bagi kebutuhan selfie memakai kamera depan.

Untuk selfie di lokasi minim cahaya, misalnya, ada fitur bernama screen flash yang memastikan gambar wajah tetap terlihat cerah. Lalu, ada pula fitur double exposure dan beautify 3.0 untuk memuaskan kreativitas dan kualitas foto diri, termasuk tiga mode dan beragam filter di fitur beautify itu.

Di lokasi dan aktivitas ekstrem sekalipun, ekspresi di foto diri harus tetap maksimal, bukan? Berani coba?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com