Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Sinabung, Ini Dua Alternatif Wisata Gunung di Tanah Karo

Kompas.com - 04/03/2016, 22:07 WIB
GUNUNG Sinabung yang berada di Kabupaten Tanahkaro, Sumatera Utara, sempat menjadi primadona alias destinasi para pendaki dalam dan luar kota hingga turis mancanegara.

Namun, sejak mengeluarkan erupsi pada 2014 dan kian memburuk, para pendaki mencari destinasi lain untuk "menyalurkan" hobi mereka.

Gunung nonaktif seperti Pusuk Buhit dan Gunung Sibuatan yang juga berada di Kabupaten Tanah Karo adalah satu di antaranya.

Pasalnya, walaupun menjadi gunung nonaktif, Pusuk Buhit dan Sibuatan memiliki daya tariknya sendiri yang membuat para pendaki bisa berlapang dada tidak bisa mendaki Gunung Sinabung lagi.

Pendakian ke gunung Pusuk Buhit, menawarkan sudut bukit dan pemandangan persawahan hingga Danau Toba dari kaki gunung Pusuk Buhit yang berada di tiga kecamatan yakni Kecamatan Sianjur Mula-mula, Pangururan, dan Harian Boho.

Pemandangan barisan bukit sudah tampak sedari kaki gunung. Bagi Anda yang berjiwa berpetualangan kawasan Pusuk Bukit memiliki kontur lahan yang sangat berbeda dari gunung-gunung lainnya di Sumatera Utara.

Jalan berliku-liku yang memutari bukit, menawarkan padang sabana seperti yang ada di pendakian ke Gunung Rinjani, Lombok. Bahkan keindahan bunga matahari tumbuh mekar menjadi penghias di kawasan kaki gunung.

Jika cuaca sedang tidak berkabut, pemandangan bukit-bukit sekitaran Danau Toba dan persawahan yang berkotak-kotak dengan aneka warna tampak indah dari atas gunung.

Untuk mencapai ke puncak Pusuk Buhit ada 7 bukit yang harus diputari jika Anda melalui rute datar, lama perjalanan bisa mencapai 7 jam.

Tapi jika ingin jalur menantang ada rute singkatnya, yakni melewati 7 tanjakan dengan melewati kontur tanah yang curam dan terjal, lama perjalanan paling lama hanya 4 jam.

Dua rute tersebut merupakan jalur dari Desa Limbong, akses yang sudah dibuka oleh masyarakat sekitar yang juga sering menyambangi puncak bukit untuk memanjatkan harapan.

Ya, Pusuk Buhit masih dianggap gunung sakral dan keramat yang penuh mitos dapat mengabulkan doa.

Gunung Sibuatan

Kemudian ada Gunung Sibuatan, di Desa Nagalingga, Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Sepanjang jalur pendakian ke Gunung Sibuatan, wisatawan bisa menemukan beberapa tumbuhan kantong semar dan anggrek liar.

Tumbuhan langka tersebut akan tampak menempel pada batang pohon besar sekitaran hutan rimba Gunung Sibuatan. Tumbuhan itu juga berada di sepanjang jalan.

Tidak jarang juga suara monyet terdengar dari kejauhan. Jika beruntung, kondisi hutan yang masih lebat memang jarah tampak monyet menampakkan diri, tetapi tidak sedikit pula yang melihat monyet saat pendakian menuju puncak.

Menurut Ahyuni, pendaki lain, menuturkan untuk mencapai area camp saja di Gunung Sibuatan membutuhkan perjuangan yang cukup memacu adrenalin

"Tapi banyak yang dilihat selama proses perjalanan. Memang kalau jarak memang paling jauhlah dibanding gunung Sumut lainnya. Tapi, pemandangannya buat puas para pendaki, waktu ke puncak 8-9 jam pun terbayar," katanya. (Tribun Medan/Silfa Humairah)

Artikel ini disadur dari Tribun Travel yang tayang pada 26 Februari 2016 dengan judul "Erupsi Sinabung Mengganas, Para Pendaki Alihkan Tujuan Mereka ke Dua Destinasi Ini".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com