Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2016, 14:23 WIB
|
EditorI Made Asdhiana

UNGARAN, KOMPAS.com - Brownies selama yang kita kenal adalah kue cokelat yang dipanggang atau dikukus yang berbentuk persegi atau datar. Konon kue bantat ini berasal dari Amerika Serikat, jadi sangat western banget. Tapi bagaimana rasanya jika Brownies ini padu padan dengan buah-buahan atau sayuran lokal?

Adalah Brownies Ndeso Kris Kris dari Kabupaten Semarang yang sudah berhasil menaikkan gengsi bahan pangan asal khas ke dalam balutan kudapan super lezat bernama brownies. Sang kreatornya adalah Kristin Anggriani (30), warga Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

"Saya penyuka brownies juga, tapi kebanyakan brownies itu dari terigu. Maka saya ingin mencari keunikan, bisa enggak brownies itu dibuat dari non terigu, tapi dari waluh (labu kuning), dari hasil panen di desa-desa itu lho seperti pisang, telo dan sebagainya," kata Kristin, Jumat (4/3/2016).

Maka sejak November 2012, Kristin mulai mencoba mengkombinasi komposisi antara telor, cokelat, gula, mentega dan susu dengan bahan pangan lokal.

Hingga kini, Kristin telah berhasil mengkreasi brownis dalam berbagai varian rasa baik dari jenis buah-buahan, padi-padian dan sayu-sayuran. Di antaranya rasa ketan ireng, telo ungu (ubi ungu), pisang, tape, waloh (labu kuning), durian, nangka, tape ketan, kacang ijo, jagung, wortel.

Selain varian rasa dari bahan pangan lokal, Kristin juga masih membuat brownies yang original. Semua olahan Brownies Ndeso Kris Kris, tentunya lebih alami dan lebih sehat karena tanpa pengawet dan tambahan bahan makanan buatan.

KOMPAS.COM/SYAHRUL MUNIR Brownies Ndeso Kris-kris, brownies berbahan buah-buahan, padi-padian dan sayuran lokal yang bisa dijumpai di Dusun Tegaron Wetan, Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
"Terigu tidak lebih dari 20 persen, selebihnya adalah bahan-bahan alami dari ndeso," ungkapnya.

Kristin mengaku sangat dimudahkan mendapatkan bahan-bahan untuk membuat Brownies Ndeso ini karena banyak tersedia di desa. Khusus untuk buah durian karena hanya ada pada musim-musim tertentu, lanjutnya, sudah ada pemasok yang sanggup menyediakan sebanyak dan selama yang dia butuhkan.

"Ada yang sanggup menyimpankan durian-durian yang istimewa dari daerah kita sendiri," ujarnya.

Para pelanggan Brownies Ndeso Kris Kris tidak hanya berasal dari Ambarawa atau Semarang saja, tetapi banyak juga berasal dari luar kota maupun luar daerah. "Salah satu pelanggan setia saya adalah bu Bintang, istri Bupati Semarang bapak Mundjirin," kata Kristin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kurma dan Coklat, Produk Oleh-oleh Haji Paling Populer di Pasar Tanah Abang

Kurma dan Coklat, Produk Oleh-oleh Haji Paling Populer di Pasar Tanah Abang

Travel Update
Omah Prahu 99, Tempat Nongkrong Asyik dengan Panorama Sunset Waduk Cengklik Boyolali

Omah Prahu 99, Tempat Nongkrong Asyik dengan Panorama Sunset Waduk Cengklik Boyolali

Jalan Jalan
Kisah Penjual Musik Lawas di Pasar Barang Antik, Malah Berharap Dagangan Tak Cepat Habis

Kisah Penjual Musik Lawas di Pasar Barang Antik, Malah Berharap Dagangan Tak Cepat Habis

Hotel Story
3 Air Terjun di Kabupaten Biak Numfor, Tak Jauh dari Pusat Kota

3 Air Terjun di Kabupaten Biak Numfor, Tak Jauh dari Pusat Kota

Jalan Jalan
Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Pasar Tanah Abang, di Mana Lokasinya?

Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Pasar Tanah Abang, di Mana Lokasinya?

Jalan Jalan
Sejarah Stasiun Rangkasbitung, Urat Nadi Perekonomian Rakyat Banten

Sejarah Stasiun Rangkasbitung, Urat Nadi Perekonomian Rakyat Banten

Travel Update
Awas Bisa Dipidana, Ini 18 Larangan dan Sanksi pada Pendakian Gunung Prau via Dieng

Awas Bisa Dipidana, Ini 18 Larangan dan Sanksi pada Pendakian Gunung Prau via Dieng

Travel Update
AP I Layani 6,2 Juta Penumpang pada Mei 2023, Tertinggi sejak Pandemi

AP I Layani 6,2 Juta Penumpang pada Mei 2023, Tertinggi sejak Pandemi

Travel Update
3 Spot Diving di Biak Numfor Papua, Bisa Lihat Bangkai Pesawat

3 Spot Diving di Biak Numfor Papua, Bisa Lihat Bangkai Pesawat

Jalan Jalan
Mengenal Danau Ranau, Lokasi Sport Tourism di Sumatera Selatan

Mengenal Danau Ranau, Lokasi Sport Tourism di Sumatera Selatan

Jalan Jalan
Dikunjungi Jokowi, Ketahui 5 Fakta Pasar Chow Kit di Malaysia

Dikunjungi Jokowi, Ketahui 5 Fakta Pasar Chow Kit di Malaysia

Jalan Jalan
Ada Balap Sepeda Sambil Nikmati Danau Ranau di Sumatera Selatan

Ada Balap Sepeda Sambil Nikmati Danau Ranau di Sumatera Selatan

Travel Update
Harga Tiket Pesawat ke Yogyakarta dari Jakarta PP per Juni 2023

Harga Tiket Pesawat ke Yogyakarta dari Jakarta PP per Juni 2023

Travel Update
Batik Air Terbang Langsung dari Kualanamu ke Chennai per Agustus 2023

Batik Air Terbang Langsung dari Kualanamu ke Chennai per Agustus 2023

Travel Update
3 Tips ke Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Cari Tahu Sebelum Beli

3 Tips ke Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Cari Tahu Sebelum Beli

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com