Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2016, 19:06 WIB
PALU, KOMPAS - Para pemburu gerhana mulai berdatangan ke sejumlah kota yang dilintasi jalur gerhana matahari total, 9 Maret 2016. Persiapan berbagai festival pun memasuki tahap akhir. Namun, sejumlah wisatawan membatalkan kunjungan ke Sulawesi Tengah akibat isu keamanan di daerah itu.

Di Palu, Sulawesi Tengah, wisatawan mancanegara dan domestik, Jumat (4/3/2016), tampak lalu lalang di sejumlah daerah wisata yang juga akan dijadikan lokasi pengamatan gerhana, seperti pantai di Teluk Palu. Keberadaan mereka tampak di sejumlah pertokoan di Kota Palu.

Sementara di Desa Pakuli Utara, Kabupaten Sigi, tenda-tenda untuk berbagai kegiatan hiburan, pameran produk kerajinan, hingga berbagai sarana pendukung sudah disiapkan. Lapangan di desa itu juga jadi salah satu lokasi pengamatan gerhana.

Pantauan Kompas di sejumlah kota yang bisa menyaksikan gerhana matahari total (GMT) menunjukkan hal serupa.

Masyarakat dan pelaku usaha mulai bergairah menyambut gerhana sekaligus kehadiran banyak wisatawan. Puncak kedatangan wisatawan diperkirakan pada 7 dan 8 Maret atau satu-dua hari sebelum gerhana.

Di Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (3/3/2016), 1.300 turis asing datang memakai kapal pesiar Holland America Line.

Kapal yang berangkat dari Singapura itu akan mengunjungi sejumlah obyek wisata lain di Indonesia, mulai Borobudur, Bromo, Bali, Pulau Komodo, Lombok, Makassar, dan menyaksikan GMT di tengah Selat Makassar.

Di Palembang, Sumatera Selatan, makin dekatnya puncak kedatangan wisatawan membuat pemesanan hotel untuk beberapa hari ke depan di kota itu mulai sulit.

”Palembang jadi pilihan wisatawan melihat GMT karena ada bandara internasional yang punya penerbangan langsung dari Bali,” kata Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Sumsel Herlan Aspiudin.

Momen GMT bertepatan dengan hari raya Nyepi. Kondisi itu dimanfaatkan sejumlah wisatawan di Bali untuk mengunjungi daerah lain di Indonesia, terutama Palembang.

Di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, hotel berbintang dipesan banyak wisatawan. Bahkan, sejumlah hotel menambah fasilitas pengamatan dan pemotretan gerhana matahari sesuai permintaan wisatawan.

”Mayoritas turis yang akan menginap berasal dari Jepang,” kata Manajer Umum Hotel Neo Palangkaraya Dahniar Husain.

Gairah juga terlihat di sejumlah obyek wisata di dekat daerah yang dilintasi jalur GMT. Salah satunya, Taman Laut Bunaken di Manado, Sulawesi Utara.

Di Manado, gerhana hanya akan tampak sebagian. Namun, mereka bisa melihat GMT di Sulawesi Tengah atau Maluku Utara.

”Ada 250 wisatawan ingin menyaksikan GMT sambil menikmati Taman Laut Bunaken,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Manado Hendrik Waroka.

Menghimpun data

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana, turis, peneliti, dan pehobi petualang mulai berdatangan untuk menyaksikan GMT.

Namun, Kemenpar belum mengetahui jumlah wisatawan asing dan domestik yang akan menyaksikan GMT. ”Data baru bisa diumumkan setelah GMT,” kata Pitana.

Sementara di Stadion Sanaman Mantikei, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sejumlah pekerja membuat replika rumah betang atau rumah tradisional suku Dayak untuk pameran produk kreatif daerah itu. Pada malam jelang gerhana, akan digelar tarian kolosal oleh 150 penari.

Namun, Direktur Adventure Indonesia, agen perjalanan turis Jepang di Manado, Monty Sorongan mengatakan, sekitar 500 wisatawan Jepang batal berkunjung ke Palu dan Luwuk, Sulawesi Tengah, setelah mendapat informasi ancaman keamanan di daerah itu.

”Setelah pemberitaan pemberantasan terorisme di sana, mereka mundur,” katanya.

Padahal, selain ke Palu dan Luwuk, mereka akan berkunjung ke Manado dan Morotai, Maluku Utara. (VDL/IDO/DKA/RAM/ZAL/MED/WIE/WHO/GER/ARN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com