Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Malam di Mana? Ini 5 Warung Sate yang Bikin "Ngiler"

Kompas.com - 06/03/2016, 18:02 WIB
KOMPAS.com - Daging dipotong kecil, diolesi bumbu, lalu dibakar. Aroma asapnya saja sudah menggugah selera. Sate di Indonesia hadir dalam ragam rupa. Biasa dinikmati di malam hari, karena tukang sate umumnya berkeliaran di malam hari.

Berikut lima warung sate yang pernah muncul di KompasTravel dan bisa jadi pilihan makan malam Anda saat bertandang ke daerah-daerah tersebut.
 
Sate DJ di Bandung

Di Bandung, ada sate yang disajikan polos, alias tanpa bumbu. Namanya Sate DJ. Sate DJ disajikan kering begitu saja. Paling, diberi tambahan bawang goreng dan acar jika suka.

Ada tiga daging sate yang dapat dipilih, ayam, kambing, dan sapi. Meski tanpa bumbu, sejatinya rasa sate sudah kaya dengan bumbu.

Daging sate yang akan dibakar sebelumnya sudah direndam dalam bumbu rahasia. Sebelum dibakar, sate akan dilapis cabai yang sudah dihaluskan untuk memberi rasa pedas.

Sate Kere di Yogyakarta

Kepulan asap yang mampu menggugah selera, menjadi pemandangan khas dari lokasi berjualan perempuan bernama Ponijah ini.

Kepulan asap tersebut berasal dari proses pembakaran sate kere, dagangan yang setiap harinya dijual perempuan berumur 48 tahun ini. Sate kere ini menjadi salah satu panganan khas Beringharjo yang banyak diburu pengunjung pasar.

Sate kere sendiri adalah sate yang terbuat dari gajih atau lemak sapi. Karena berbahan baku gajih, maka saat dibakar sate ini menghasilkan asap yang begitu banyak dan aromanya yang khas membuat banyak orang penasaran dengan panganan yang satu ini.

Sate Maranggi di Cianjur

Di Cianjur terkenal dengan sate Maranggi yang menggunakan daging sapi. Salah satu sate maranggi yang melegenda di Cianjur ialah Sate Maranggi Sari Asih, pusatnya terdapat di kabupaten Cianjur.

Sekitar lima kilometer dari puncak Bogor, melewati Pasar Cipanas, tepatnya setelah pertigaan Jalan Raya Pacet, Cipendawa, Kabupaten Cianjur. Untuk menjaga kualitasnya, puluhan sate dibakar di atas arang dan tungku tradisional.

Penampilannya seperti sate maranggi pada umumnya. Ada dua menu, yaitu sate maranggi tanpa lemak dan menggunakan lemak. Anda dapat menyantapnya menggunakan nasi, atau ketan bakar sebagai pendamping khas sate maranggi.

Sate pun dihidangkan di atas piring dengan balutan daun pisang. Tersedia sambal oncom di masing-masing meja sebagai saus pelengkap. Pegawainya pun akan berkeliling memberikan teh hangat, yang sangat cocok diminum di tengah dinginnya cuaca Cianjur.

Sate Apaleh di Banda Aceh

Belasan mobil berjejer di depan warung di lintas Medan-Banda Aceh, Desa Geurugok, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh. Letaknya persis di pasar ibu kota kecamatan tersebut.

Di situ, sejumlah pejabat dari berbagai daerah berkumpul. Sekadar singgah sejenak, menikmati Sate Apaleh yang tersohor itu. Sate daging sapi dan kambing ini dikenal seantero Aceh.

Padanan sate ini adalah sop tulang. Kuah sop yang mengepul asap penuh aroma gurih mampu membuat liur menetes. Selain tulang, dalam sop juga dicampur lemak sapi atau kambing.

Sate Lilit di Bali

Jajaran rumah makan di kawasan Pantai Lebih, Gianyar, Bali, menawarkan beragam hidangan khas laut yang menggoda selera. Salah satu menu andalan adalah sate lilit ikan Pantai Lebih, yang menjadi cikal bakal sate ikan Bali yang populer itu.

Jejak sate lilit ikan ini rupanya justru berasal dari Pantai Lebih yang pada masa lalu dikenal sebagai penghasil ikan. ”Orang kenal sate lilit ikan itu, ya, asalnya dari Pantai Lebih ini,” ujar Ketut, warga Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com