Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Nonton Gerhana Matahari Total di Festival Teluk Lalong Luwuk

Kompas.com - 08/03/2016, 23:19 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

LUWUK, KOMPAS.com - Warga Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, memiliki cara tersendiri untuk merayakan peristiwa gerhana matahari total (GMT), Rabu (9/3/2016).

Luwuk merupakan salah satu kota yang akan dilintasi GMT. Bahkan, Luwuk dilintasi GMT dengan durasi 2 menit 50 detik. Dalam menyabut GMT, Luwuk menggelar Festival Teluk Lalong.

Teluk Lalong merupakan sebuah teluk yang berada di pusat kota dan berhadapan langsung dengan kantor pemerintahan setempat. Koordinator acara Festival Teluk Lalong, Herman Tope, menjelaskan akan ada banyak acara yang diselenggarakan dalam rangka nonton bareng GMT.

Mulai dari penampilan tarian adat khas Luwuk, silat tradisional, lomba menggambar, hingga aksi bersih Teluk Lalong.

"Kami juga sudah mengundang peneliti dari Filiphina. Mereka akan mengecek kemunculan gerhana menggunakan alat teleskop dan besok akan menjadi narasumber, memberi informasi kepada warga," kata Herman, kepada Kompas.com, Selasa (8/3/2016).

Tak hanya itu, festival akan dimulai dengan shalat gerhana secara berjamaah di masjid dekat teluk. Setelah itu, baru melihat gerhana, dan acara hiburan lainnya.

Festival ini juga didukung oleh sekelompok ormas yang dinamakan Gabungan Aktivis Mantailobo (GAM). Mereka menyediakan kuliner gratis bagi para pengunjung, yakni 500 ekor ikan bakar. Nantinya, ikan-ikan itu akan dibakar secara massal.

"GAM juga membuat monumen untuk GMT. Tapi bukan monumen megah, hanya dari bambu dan kayu saja," kata Herman.

Menurutnya, GMT telah memberi dampak positif bagi pariwisata Luwuk. Herman mengatakan, sudah banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang berdatangan ke Luwuk untuk melihat fenomena itu.

Kebanyakan, wisatawan berasal dari Jepang, Perancis, dan Australia. Selama lima hari kemarin, kata dia, sudah ada sekitar 34 wisatawan mancanegara yang datang ke Teluk Lalong.

"Sekarang pasti wisatawannya sudah bertambah. Karena GMT di Luwuk itu presentasenya sekitar 95 persen," kata Herman.

Festival Teluk Lalong baru pertama kali digelar untuk menyambut gerhana matahari total. Ia berharap, festival ini dapat diselenggarakan tiap tahunnya.

Terlebih, lokasi Teluk Lalong langsung berhadapan dengan DPRD Kabupaten Banggai. Sehingga para anggota legislatif dapat mengusulkan Festival Teluk Lalong dapat diselenggarakan tiap tahunnya.

Saat ini, Festival Teluk Lalong dibiayai dengan biaya swadaya, perusahaan swasta, perusahaan migas, perusahaan BUMN, dan BUMD.

"Kalau festival dibiayai APBD kan lebih baik, berarti didukung pemerintah. Apalagi Teluk Lalong ini maskot tempat nongkrong anak-anak muda semua di sini," kata Herman.

Berdasar pantauan Kompas.com, sudah berdiri sebuah panggung dengan tenda dan kursi-kursinya di tepi Teluk Lalong. Beberapa panitia terlihat mengecek suara speaker yang ada di panggung.

Kemudian tenda untuk bakar ikan dan festival kuliner juga telah disiapkan. Beberapa panitia lainnya terlihat memasang reklame bertuliskan "LOOK"."The look of 100 % Solar Eclipse". Dua huruf "O" menggambarkan matahari dan bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com