Di depan kami, ada perahu lain berisi tujuh orang lagi serta satu perahu rescue berisi empat orang. Ada dua perahu lagi yang kira-kira berisi 6-7 orang. Sengkarang siang itu terasa semakin riuh dengan teriakan kami, berebut dengan derasnya aliran sungai.
Menepi
Rafi yang memandu kami sigap memberikan komando. Kayuhan yang semula pelan makin lama makin kencang seiring derasnya aliran air menuju jeram di depan kami.
Satu, dua, tiga, boomm… perahu kami menerjang arus di jeram welcome Sungai Sengkarang.
Suara tawa kegirangan kami meledak tanpa bisa dibendung. Sensasi menerjang arus yang deras dibawa liukan perahu di sela bebatuan besar yang membuat air dingin memercik ke seluruh tubuh.
Lewat jeram pertama, Rafi memandu kami menepi sejenak. Ini berbeda dengan pengalaman rafting di lokasi lain yang nyaris tak memberikan kesempatan berhenti dari jeratan jeram-jeram sungai yang ganas.
Di Sengkarang, setiap kali kami selesai melewati satu jeram, perahu menepi dan kami diberi kesempatan untuk menata diri sebelum kembali memasuki jeram.