Hutan di Puar Lolo masih terjaga dengan baik sehingga burung-burung masih bisa dijumpai di tempat tersebut. Turis minat khusus dan pengamat burung Indonesia berwisata ke Pulau Flores untuk mengamati dan melihat langsung keunikan dan keindahan burung elang flores.
“Ratusan wisatawan minat khusus dari mancanegara dan domestik berwisata ke Pulau Flores untuk mengamati burung elang flores, serta berbagai burung endemik Flores. Selain itu, jika turis mengamati burung gagak flores. Mereka berwisata ke Taman Nasional Komodo, di Pulau Rinca dan Komodo,” kata Samuel Rabenak, pemandu khusus burung dari LSM Burung Indonesia yang bertugas di kawasan Mbeliling kepada KompasTravel, Sabtu (12/3/2016).
(BACA: Menjemput Tamu dengan Berkuda, Ikon Baru Pariwisata Flores)
Rabenak yang memiliki talenta alamiah dalam mengamati burung menjelaskan, hutan di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, dan Manggarai Timur serta kawasan Taman Nasional Kelimutu selalu menjadi tempat pengamatan burung oleh wisatawan minat khusus burung dan pengamat burung internasional.
(BACA: "Tour de Flores" Taktik NTT Bidik Wisatawan)
Untuk Kabupaten Manggarai Barat, lanjut Rabenak, tempat-tempat untuk mengamati burung adalah kawasan Danau Sano Nggoang dan kawasan hutan Puar Lolo, di Kecamatan Sano Nggoang. Selain itu, burung elang juga dapat diamati di kawasan Taman Nasional Kelimutu, Kabupaten Ende.
“Selama satu minggu saya dampingi tujuh pengamat burung internasional dari New Zealand. Beruntung mereka bisa melihat burung elang flores di kawasan hutan Puar Lolo. Biasanya trip untuk mengamati burung elang flores dimulai dari Labuan Bajo, kawasan hutan Puarlolo, kawasan Sano Nggoang, dilanjutkan ke kawasan Golo Lusang lantas ke kawasan hutan di sekitar Danau Ranamese. Selanjutnya mereka mengamati di lembah Kisol, Poco Ndeki, Nangarawa serta beberapa tempat lainnya. Terakhir mereka mengamati burung elang flores di kawasan Taman Nasional Kelimutu, Kabupaten Ende,” papar Rabenak.
“Memang, pemandu burung lokal sangat sedikit di Pulau Flores dibanding dengan pemandu wisata lainnya. Memandu untuk melihat burung memiliki minat khusus serta pengetahuan tentang jenis-jenis burung,” jelasnya.
Rabenak berharap, pemerintah setempat sebaiknya menawarkan kepada para travel agent untuk mempromosikan wisata minat khusus melihat burung-burung khas Flores.
“Beberapa tahun lalu, Burung Indonesia mengundang agency dan jurnalis di Flores untuk memperkenalkan kekayaan alam Flores, khususnya mengamati burung khas Flores,” katanya.
Rabenak memaparkan, biasanya pengamat burung dan turis minat khusus mengakhiri wisatanya ke kawasan Taman Nasional Komodo untuk melihat binatang komodo.
“Saya pandu pengamat burung internasional dan wisatawan pada 19-23 Maret 2016 dari Pulau Komodo, Pagal, Ranamese, Golo Lusang, Kisol, Inerie, Aegela dan kawasan Taman Nasional Kelimutu,” ujarnya.
Selain melihat burung elang flores, pengamat burung dan wisatawan juga tertarik mengamati burung kakatua kecil jambul kuning di kawasan hutan di wilayah Manggarai Raya.
Burung kakatua kecil jambul kuning status kritis di hutan karena populasinya terus menurun.
Yohanes Jehabut dari Jaga Rimba Flores kepada KompasTravel, Kamis (10/3/2016), menjelaskan salah satu tempat yang baik untuk mengamati burung elang flores dan ngkiong manggarai adalah di kawasan hutan Golo Lusang.
“Saya sering berwisata ke Golo Lusang untuk mengamati berbagai jenis burung khas Flores, seperti elang flores, gagak flores, ngkiong manggarai. Saya sangat tertarik untuk mengamati burung. Selama ini saya juga dampingi turis yang ingin melihat burung dan mengamatinya di kawasan hutan Golo Lusang,” kata Yohanes.
Selain beberapa burung yang masih hidup di daerah aliran Sungai Waeular, Desa Gunung, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur juga dijumpai Kompas Travel tahun lalu saat berwisata ke tempat tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.