Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpar Kunjungi ITB Berlin 2016

Kompas.com - 12/03/2016, 17:32 WIB
BERLIN, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya yang berkunjung ke Internationale Tourismus Borse atau ITB Berlin 2016 mengatakan pentingnya membangun branding dalam upaya mempromosikan pariwisata Indonesia guna mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019.

Hal itu diakui Arief Yahya kepada Antara London usai acara makan malam yang diadakan KBRI Berlin, dalam kaitan keikutsertaan Indonesia pada ITB Berlin, pameran pariwisata terbesar di dunia yang berlangsung di gedung Messe Berlin, Jerman, 9-13 Maret 2016.

(BACA: Fauzi Bowo: Pariwisata Tanggung Jawab Bersama)

Acara jamuan makan malam diadakan Dubes RI di Jerman Fauzi Bowo dihadiri Ketua Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar, Managing Director The Dharmawangsa Jakarta Alexander Nayoan, serta Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Kemenpar Nia Niscaya berlangsung di KBRI Berlin, Jumat (11/3/2016) malam.

Saat ini Indonesia tidak saja gencar melancarkan promosi branding "Wonderful Indonesia" di berbagai negara, tetapi juga di ITB Berlin, Kementerian Pariwisata selain mengajak 101 industri pariwisata tetapi juga membalut gedung Messe Berlin tempat penyelenggaraan pameran ITB Berlin dengan berbagai obyek wisata.

(BACA: Flores, Toraja, dan Wakatobi Berpartisipasi di ITB Berlin)

Selain memasang iklan di tram, transportasi kota Berlin serta memasang branding Wonderful Indonesia di shuttle bus yang melakukan antar jemput seluruh peserta pameran dari berbagai hotel juga menyediakan transportasi di sekitar gedung.

www.londontaxiadvertising.com Taksi di London, Inggris, dengan logo Wonderful Indonesia
Gencarnya branding di mancanegara mengakibatkan posisi branding "Wonderful Indonesia" di negara-negara Asia saat ini berada di peringkat 47 meskipun masih di bawah Singapura yang berada di peringkat 41. Namun branding Indonesia sudah berhasil pengalahkan Thailand dan Malaysia yang berada di peringkat 83 dan 97.

"Kita berhasil menyingkirkan branding dari negara tetangga yang selama ini selalu mendominasi, seperti 'Amazing Thailand' dan 'Malaysia Truly Asia' dalam pemeringkatan branding pariwisata di seluruh dunia," ujar Menpar.

Padahal, menurut Arief, "Wonderful Indonesia" yang pada 2013 belum dikenal sama sekali pada tahun 2015 berhasil masuk dalam peringkat 100 dan tahun ini berada di posisi 47.

"Diharapkan dengan makin dikenalnya branding Wonderful Indonesia maka pariwisata Indonesia ditargetkan dapat meraih kunjungan 20 juta wisman dan menghasilkan devisa Rp 240 triliun dalam lima tahun ke depan," ujar Arief.

Tiba di Berlin, Menpar langsung berkunjung ke Paviliun Indonesia untuk memberikan dukungan kepada industri yang melakukan promosi dan negosiasi dengan rekan kerja mereka.

dok. ITB Berlin Paviliun Indonesia di ITB Berlin 2013 yang merupakan replika Kapal Phinisi.
Selain itu Arief juga mengadakan pertemuan dengan Sekjen Organisasi Pariwisata Dunia PBB (United Nations World Tourism Organization/UNWTO) Thaleb Rifai dengan didampingi staf khusus Menpar Moh Noer Sadono.

Menurut Arief, UNWTO mengundangnya untuk datang ke Markas Besar UNWTO di Madrid serta akan menfasilitasi pertemuan dengan industri pariwisata di Spanyol.

Selain itu UNWTO juga akan mendukung Indonesia jadi tuan rumah dalam seminar yang diadakan bersama China dan juga tuan rumah pertemuan PATA Travel Mart, bursa pariwisata internasional bergengsi yang akan berlangsung September mendatang diikuti 1.000 peserta dari 60 negara. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com